kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BOPO perbankan membaik awal tahun ini


Selasa, 06 Maret 2018 / 15:50 WIB
BOPO perbankan membaik awal tahun ini
ILUSTRASI. Bank Tabungan Negara


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja perbankan di awal tahun 2018 semakin efisien. Hal tersebut tercermin dari tren penurunan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di bulan Januari 2018.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, bank memiliki rasio BOPO sebesar 81,8% per akhir Januari 2018. Jumlah tersebut menurun bila dibandingkan dengan posisi akhir Januari 2017 yang berada di posisi 83,94%.

Meski begitu, BOPO perbankan memang terpantau naik dibanding posisi akhir tahun 2017 yang ada di level 78,64%. Sejumlah bankir yang dihubungi Kontan.co.id, beranggapan bahwa posisi BOPO belum akan banyak berubah dari posisi tahun 2017.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) misalnya yang mengatakan, pihaknya mematok BOPO akan berada di kisaran 80% pada tahun 2018. Target tersebut  hanya bergerak tipis dari capaian BOPO BTN di tahun 2017 yang ada di level 81%.

Direktur Strategi, Risiko dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan salah satu upaya untuk menekan efisiensi perseroan adalah dengan meningkatkan porsi low cost funding.

Tak hanya itu, guna menjaga BOPO berada di batas aman, bank penyalur pembiayaan perumahan ini juga menjaga kualitas kredit. BTN mencatat non performing loan (NPL) di bawah 2,2% pada akhir tahun lalu.

"Selain itu kami juga meningkatkan penyaluran kredit yang berkualitas di atas 20%," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (6/3).

Langkah lain yang akan ditempuh BTN untuk mencapai target BOPO yakni dengan meningkatkan pertumbuhan fee based income. Catatan saja, pada tahun lalu fee based income BTN naik 35%. Pun, untuk tahun 2018, bank bersandi emiten BBTN ini juga menarget pertumbuhan sama dengan persentase kenaikan di tahun 2017.

"BOPO BTN di awal tahun meningkat menjadi di atas 81%, namun secara year on year (yoy) sudah turun kurang lebih 1%," imbuhnya.

Selain BTN, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI justru menarget BOPO dapat berada di level rendah. Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta menyebut, perseroan akan menjaga BOPO berada di level 70% sampai akhir tahun.

Catatan saja, target tersebut merupakan terendah dalam tiga tahun terakhir. Pada akhir tahun 2017, BOPO BNI sebesar 71%. Sementara di tahun 2016 dan 2015 masing-masing ada di level 73,6% dan 75,5%.

Menurut Herry, perbaikan BOPO perseroan utamanya akan banyak ditopang dari pertumbuhan bunga dan fee based income. Kendati tak merinci besaran target tersebut, Herry yakin tahun ini fee based dan pendapatan bunga bakal lebih deras pertumbuhannya.

"Di samping itu, BNI juga menerapkan strategi efisiensi opex (operating expense) dengan improvement pada proses bisnis," katanya kepada Kontan.co.id.

Pun untuk di bulan Januari, Herry bilang BOPO BNI sudah berada di bawah industri dan cenderung membaik dari kondisi Januari 2017. Sayang, bank berlogo 46 ini belum merinci besaran BOPO tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×