kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bos Bank Rakyat Indonesia Pamer Holding Ultra Mikro di World Economic Forum 2024


Rabu, 17 Januari 2024 / 20:37 WIB
Bos Bank Rakyat Indonesia Pamer Holding Ultra Mikro di World Economic Forum 2024
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Sunarso saat menghadiri World Economic Forum 2024 di Davos, Swiss.


Reporter: Harris Hadinata, Nova Betriani Sinambela | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - DAVOS. Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) hadir dalam gelaran World Economic Forum (WEF) yang digelar di Davos, Swiss, 15-19 Januari 2024. Dalam gelaran ini, Sunarso fokus membahas pemberdayaan ultra mikro dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Sunarso menuturkan, BRI berperan dalam memberdayakan golongan ultra mikro dan UMKM sesuai peran bank pelat merah ini untuk menciptakan nilai ekonomi dan nilai sosial. "BRI sudah membuktikan bahwa selama ini bisa menjalankan peran economic value dan social value secara simultan," kata dia kepada wartawan melalui panggilan video, kemarin.

Bank yang melepas sahamnya di bursa dengan kode BBRI ini melakukan peran tersebut antara lain melalui Holding Ultra Mikro, yang beranggotakan BRI, Pegadaian dan PNM. Per Desember 2023, Holding Ultra Mikro tercatat memiliki 37 juta nasabah peminjam yang terintegrasi.

Pembentukan Holding Ultra Mikro ini diklaim bisa menurunkan jumlah nasabah yang belum mendapat akses keuangan formal.

BRI Research Institute memperkirakan, bisnis ultra mikro yang belum mendapat pembiayaan formal telah menurun dari 30 juta pada 2018 menjadi sekitar 14 juta di 2023.

Menurut perkiraan BRI Research Institute, dari nasabah yang belum mendapat pembiayaan formal tersebut, sekitar 3 juta-6 juta di antaranya masih tidak terlayani. Lalu sekitar 4 juta-5 juta lainnya mendapat pembiayaan dari teman atau keluarga, dan sekitar 3 juta-5 juta lainnya dari rentenir.

Pemberdayaan ultra mikro dan UMKM ini sejalan dengan salah satu agenda yang diusung WEF 2024, yakni penciptaan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, alias creating growth and jobs for new era. Sunarso mengungkapkan, ada tiga agenda WEF Davos yang sejalan dengan peran BRI.

Selain agenda menciptakan pertumbuhan dan lapangan kerja, Sunarso menyebut agenda WEF soal penggunaan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) dan soal keberlanjutan terkait perubahan iklim dan energi juga sesuai dengan apa yang dilakukan BRI selama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×