kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.890.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.280   10,00   0,06%
  • IDX 7.944   80,88   1,03%
  • KOMPAS100 1.121   13,02   1,18%
  • LQ45 827   11,72   1,44%
  • ISSI 268   1,95   0,73%
  • IDX30 428   6,26   1,48%
  • IDXHIDIV20 493   6,23   1,28%
  • IDX80 124   1,67   1,36%
  • IDXV30 131   1,54   1,20%
  • IDXQ30 138   1,86   1,36%

Bos Citi Indonesia Beberkan Penyebab Penyaluran Kreditnya Turun pada Semester I-2025


Rabu, 20 Agustus 2025 / 15:18 WIB
Bos Citi Indonesia Beberkan Penyebab Penyaluran Kreditnya Turun pada Semester I-2025
ILUSTRASI. Citi Indonesia mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 27,67 triliun pada semester I-2025, turun 13,36% secara tahunan.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Citibank, N.A., Indonesia atau Citi Indonesia mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 27,67 triliun pada semester I-2025. Capaian ini  mengalami penurunan secara tahunan atau year-on-year (yoy) sekitar 13,36% dibandingkan dengan periode  sama tahun sebelumnya sebesar Rp 31,93 triliun.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi pun membenarkan kalau penyaluran kredit memang terlihat mengalami penurunan secara tahunan. Walau demikian Batara mengaku secara year to date kreditnya masih terlihat bertumbuh.

Lebih lanjut ia menjelaskan, penyebab utama daripada penurunan kredit adalah adanya pinjaman dari nasabah yang tidak dilanjutkan dan beralih ke obligasi.

The biggest driver daripada penurunan itu karena ada loan yang tidak di rollover. Karena nasabah tersebut meluncurkan bond, karena bond-nya sudah ada, ya gak perlu lagi loan-nya,” kata Batara saat paparan kinerja, Selasa (19/8). 

Baca Juga: Pertumbuhan Kredit Bank Makin Jauh di Bawah Target, Hanya Naik 7,03% Per Juli 2025

Dengan adanya bond tersebut, load kredit yang sudah ada bisa dibilang tidak diperlukan kembali. "Istilahnya ada bond take out, sehingga kalau sudah ada bond-nya diluncurkan, ya load-nya dilunakin, tidak perlu lagi di-rollover," imbuh dia.

Kedepan, pihaknya optimis sektor seperti pertambangan, manufaktur, hingga pertanian masih dapat menjadi mesin penggerak pertumbuhan.

“Jadi is essentially one timer di sektor mining. Kita melihat juga positif update di sektor manufacturing dan juga di sektor agriculture,” imbuhnya.

Di sisi lain, kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross Citibank Indonesia turun ke 0,20% dari 3,39%. Sedangkan NPL net terkendali di 0,2%.

Batara menuturkan, penurunan tersebut bukan disebabkan oleh faktor eksternal, melainkan dari penerapan disiplin perbankan yang berhati-hati atau prudent banking.

"Salah satunya dengan mengonversi pencadangan atau provisi yang sudah disiapkan sebelumnya menjadi penghapusan kredit alias write-off," katanya.

Walau demikian, langkah tersebut disebut tidak berdampak pada kinerja perusahaan. Sebab, seluruh kredit bermasalah tersebut sebelumnya telah 100% diprovisikan. 

Baca Juga: BCA Buka Suara Terkait Isu Pengambilalihan 51% Saham Oleh Pemerintah

Selanjutnya: Jadwal Super League 2025-2026 Pekan 3, Laga Arema FC vs Bhayangkara FC (22/8)

Menarik Dibaca: Begini Proses Masuk Cacing ke Dalam Tubuh Manusia dan Bahayanya, Kata Dokter

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×