kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BP Tapera sah diteken, Bank BTN bakal lebih ekspansif


Rabu, 03 Juni 2020 / 20:55 WIB
BP Tapera sah diteken, Bank BTN bakal lebih ekspansif
ILUSTRASI. Buruh mengerjakan pembangunan rumah bersubsidi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc/16.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .

Nilainya ditaksir Rp 2 triliun. Rencananya, proyek ini dimulai pada semester II 2020. Namun, menurut Nixon pilot project tersebut masih dalam diskusi dengan stakeholder, seperti BP Tapera, Kementerian Pu-Pera hingga Kementerian Keuangan. Sebagai informasi, BP Tapera nantinya tak hanya mengelola dana perumahan bagi pegawai negeri sipil (PNS), melainkan juga seluruh perusahaan. 

Di dalam Pasal 7 PP No. 25 Tahun 2020 menjelaskan dana Tapera berasal dari pekerja yang gajinya dipotong, meliputi PNS dan ASN, Anggota TNI/ Polri termasuk prajurit siswa TNI, pejabat negara, pekerja BUMN, BUMD, BUMDes, juga termasuk pekerja swasta.

Selain itu, dalam PP tersebut juga disebutkan, bahwa besaran iuran peserta yang telah ditetapkan adalah sebesar 3% dari gaji atau upah untuk peserta pekerja dan penghasilan untuk peserta pekerja mandiri. Dari potongan 3% tersebut, sebesar 0,5% akan dibayarkan oleh perusahaan. Sedangkan sisanya yakni sebesar 2,5% akan dipotong dari gaji atau penghasilan pekerja.

Baca Juga: BP Tapera bakal beroperasi, pasar perumahan diramal akan tumbuh

Lebih lanjut soal peningkatan saham Bank BTN, Nixon mengatakan, kenaikan harga saham BBTN lantaran harga saham BBTN sebelumnya di bawah fundamental bank spesialisasi kredit perumahan.

Meski laba Bank Tabungan Negara (BBTN) kuartal I 2020 turun 36,79% menjadi Rp 457 miliar jika dibanding periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 723 miliar., namun laba kuartal I BBTN lebih baik dari laba 2019 yang hanya Rp 209, 26 miliar.

Menurut Nixon, kinerja Bank Tabungan Negara (BBTN) sejauh ini masih sejalan dengan target bisnis bank milik negara ini. Tahun ini, BBTN berharap bisa meraih pendapatan (earning) Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun dengan net interest margin di kisaran 3,4% di tahun ini. 

Adapun target kredit BBTN tahun ini dalam kisaran 4%-5% tahun ini, yang sebagian besar berasal dari pasar perumahan bersubsidi. “Akhir tahun, rasio kecukupan modal atau CAR BBTN bisa mendekati 19%,” ujar Nixon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×