Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) masih bergulir. Pasca dibentuknya payung hukum berupata Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Pepres) sebagai landasan hukum, terbaru BPI Danantara melakukan pertemuan pertamanya dengan jajaran Direksi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).
Dalam pantauan Kontan, pertemuan tersebut dihadiri oleh Sunarso, Direktur Utama BRI, dan Catur Budi Harto Wakil Direktur BRI dengan pihak BPI Danantara di Sentra Mandiri yang kini difungsikan menjadi kantor Danantara. Pertemuan diskusi tersebut berlangsung sejak pukul 10.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 11.34 WIB
Namun usai berakhirnya pertemuan diskusi tersebut, Direksi BRI enggan untuk memberikan keterangan kepada puluhan awak media yang hadir. Baik Sunarso dan Catur Budi langsung pergi meninggalkan lokasi pertemuan.
Baca Juga: Ini yang Perlu Dilakukan dalam Pemindahan Aset BUMN ke Danantara
Di sisi lain, Wakil Kepala BPI Danantara Kaharuddin Djenod memberikan sedikit pernyataannya terkait dengan pertemuan pertama dengan BRI pagi ini, Selasa (19/11).
“Jadi ini adalah pertemuan untuk perkenalan sebenarnya, sementara Danantara melakukan persiapan-persiapan formalitas, kemudian kita ingin juga mengenal lebih lanjut dengan BUMN-BUMN yang akan bergabung dengan Danantara. Dan saya pikir BUMN-BUMN yang bergabung juga membutuhkan informasi tentang Danantara, seperti apa kerjasamanya kedepan,” ungkap Djenot saat ditemui di kantor Danantara, Jakarta Pusat, Selasa (19/11).
Lebih lanjut Djenot menyatakan, pihaknya mendapat respon positif dari direksi BRI dan juga mendukung visi Presiden untuk membangun Indonesia. Nantinya, BPI Danantara ini akan menjadi badan pengolah investasi yang lebih besar dari Indonesia Investment Authority (INA).
Baca Juga: BPI Danantara Batal Diresmikan Hari Ini, Menunggu Lawatan Luar Negeri Prabowo
Ia juga menyebut Danantara akan mengoptimalkan seluruh aset BUMN (tujuh BUMN yang tergabung). Adapun nantinya terdapat tujuh BUMN yang akan terkonsolidasi di dalam Danantara, dengan aset raksasa.
Djenot juga menyebut ide BPI Danantara ini merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto, dimana nama Danantara juga dicetuskan oleh Presiden sendiri.
“Untuk ini khusus perkenalan dulu, menjelaskan Danantara, BRI kemudian juga memperkenalkan diri dan menjelaskan apa sih kelebihan-kelebihan BRI,” jelas Djenot.
Nantinya BPI Danantara akan memiliki tiga fungsi atau tiga pilar, pertama sebagai Sovereign Wealth Fund, yang penugasannya seperti INA, kedua bertugas sebagai Development Investment, dan ketiga Asset Management.
“Beda sama INA, hanya satu pilar,” ungkap Djenot.
Sebagai informasi, dari tujuh Perusahaan BUMN, BRI menjadi Perusahaan pertama yang dijadwalkan melakukan pertemuan dan diskusi dengan BPI Danantara terkait dengan pemebentukan super holding tersebut. Selain BRI akan ada pertemuan dengan PT Telkom Indonesia Tbk yang dijadwalkan sore hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News