kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPJS Kesehatan klaim perbaikan layanan pada faskes program JKN-KIS makin optimal


Rabu, 16 Desember 2020 / 18:09 WIB
BPJS Kesehatan klaim perbaikan layanan pada faskes program JKN-KIS makin optimal
ILUSTRASI. Warga menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) BPJS Kesehatan di Jakarta, Selasa (3/11/2020).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

Asisten Deputi Bidang Manajemen Fasilitas Kesehatan Rujukan BPJS Kesehatan, Unting Patri Wicaksono menambahkan, tingkat kepuasan peserta di fasilitas kesehatan (faskes) rujukan juga mengalami peningkatan dari 2018 ke 2019.

Peningkatan kepuasan peserta di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) pada 2019 ialah 2,6% atau 90,4% dibanding tahun 2018. Hasil tersebut melampaui target yang dicanangkan sebesar 85%

Adapun rincian peningkatan kepuasan tersebut ialah, pada Rumah sakit (RS) rawat jalan naik 3,7% dibandingkan tahun 2018 kini menjadi 80,5%, dan kepuasan peserta di RS rawat inap naik 3,4% menjadi 91,2% pada 2019.

Baca Juga: Wajib terdaftar, begini cara dan syarat bayi baru lahir daftar BPJS Kesehatan

Unting melanjutkan hal yang sama juga terjadi pada fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Di mana tingkat kepuasan faskes secara nasional tahun 2019 ialah 86,5%, dibanding tahun 2018 sebesar 77,2%. Sama halnya Unting menyebut tingkat kepuasan tersebut melampaui target yang ditetapkan di tahun 2019 sebesar 80%.

Adapun untuk meningkatkan pelayanan dibuat sebuah komitmen bersama mutu layanan antara BPJS Kesehatan dengan FKTRL ada tahun 2020 ini. Di antaranya ialah adanya sistem antrean elektronik, display informasi ketersediaan di tempat tidur di RS, display tindakan operasi di RS serta simplifikasi pelayanan Hemodialisa di RS melalui finger print.

Sayangnya lantaran pandemi Covid-19, Unting menyebut pemanfaatan finger print di layanan Hemodialisa di RS saat ini sedang di non aktifkan, mempertimbangkan potensi penularan Covid-19 saat pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×