Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejalan dengan penyesuaian iuran pada Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS), peningkatan dan perbaikan pelayanan kesehatan menjadi komitmen BPJS Kesehatan.
Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Pelayanan Primer BPJS Kesehatan, Ari Dwi Aryani mengatakan, indeks kepuasan peserta nasional pada 2019 ialah 89,7% atau naik 3,5% dari tahun 2018.
"Bagaimana dengan tahun 2020 karena tahun 2020 masih dalam proses tetapi kita memantau dari walk through audit atau WTA di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Di tahun 2020 ini angkanya sebesar 88,4 pada periode November 2020," kata Ari saat Diskusi Virtual BPJS Kesehatan pada Rabu (16/12).
Guna terus memberikan pelayanan di tengah pandemi, BPJS Kesehatan mengembangkan telekonsultasi yang memudahkan pasien berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Rincian iuran BPJS Kesehatan terbaru per 1 Januari 2021
Pelayanan konsultasi dengan dokter tanpa muka tersebut bisa dilakukan melalui Aplikasi Mobile JKN maupun media lain, seperti telepon, WhatsApp, telegram dan lain-lainnya.
Adapun jumlah dokter yang memberikan telekonsultasi melalui Mobile JKN hingga November 2020 mencapai 7.293. Kemudian total pelayanan telekonsultasi dari Maret hingga Oktober 2020 mencapai 3,2 juta.
Untuk mengurangi kontak langsung pasien dengan pasien, maupun pasien dengan dokter di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKT), BPJS Kesehatan menyiapkan sistem Antrean Online.
Antrean Online mengintegrasikan mobile JKN dengan sistem antrian FKTP, untuk memberikan kepastian waktu tunggu bagi peserta JKN.
BPJS Kesehatan juga tengah mengembangkan layanan Telemedicine, termasuk TeleEKG dan Telekonsultasi PRB, serta TeleUSG dan Telekonsultasi Kehamilan.
Asisten Deputi Bidang Manajemen Fasilitas Kesehatan Rujukan BPJS Kesehatan, Unting Patri Wicaksono menambahkan, tingkat kepuasan peserta di fasilitas kesehatan (faskes) rujukan juga mengalami peningkatan dari 2018 ke 2019.
Peningkatan kepuasan peserta di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) pada 2019 ialah 2,6% atau 90,4% dibanding tahun 2018. Hasil tersebut melampaui target yang dicanangkan sebesar 85%
Adapun rincian peningkatan kepuasan tersebut ialah, pada Rumah sakit (RS) rawat jalan naik 3,7% dibandingkan tahun 2018 kini menjadi 80,5%, dan kepuasan peserta di RS rawat inap naik 3,4% menjadi 91,2% pada 2019.
Baca Juga: Wajib terdaftar, begini cara dan syarat bayi baru lahir daftar BPJS Kesehatan
Unting melanjutkan hal yang sama juga terjadi pada fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Di mana tingkat kepuasan faskes secara nasional tahun 2019 ialah 86,5%, dibanding tahun 2018 sebesar 77,2%. Sama halnya Unting menyebut tingkat kepuasan tersebut melampaui target yang ditetapkan di tahun 2019 sebesar 80%.
Adapun untuk meningkatkan pelayanan dibuat sebuah komitmen bersama mutu layanan antara BPJS Kesehatan dengan FKTRL ada tahun 2020 ini. Di antaranya ialah adanya sistem antrean elektronik, display informasi ketersediaan di tempat tidur di RS, display tindakan operasi di RS serta simplifikasi pelayanan Hemodialisa di RS melalui finger print.
Sayangnya lantaran pandemi Covid-19, Unting menyebut pemanfaatan finger print di layanan Hemodialisa di RS saat ini sedang di non aktifkan, mempertimbangkan potensi penularan Covid-19 saat pandemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News