kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.146   54,00   0,33%
  • IDX 7.075   90,98   1,30%
  • KOMPAS100 1.056   15,77   1,52%
  • LQ45 830   13,19   1,61%
  • ISSI 214   1,82   0,85%
  • IDX30 423   7,16   1,72%
  • IDXHIDIV20 510   7,87   1,57%
  • IDX80 120   1,81   1,52%
  • IDXV30 125   0,53   0,43%
  • IDXQ30 141   1,98   1,42%

BPJS Kesehatan Targetkan Investasi Dana Jaminan Sosial Lebih dari Rp 5 Triliun


Selasa, 26 September 2023 / 12:25 WIB
BPJS Kesehatan Targetkan Investasi Dana Jaminan Sosial Lebih dari Rp 5 Triliun
ILUSTRASI. BPJS Kesehatan targetkan investasi dana jaminan sosial capai Rp 5 triliun di tahun ini.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyatakan bahwa dalam melakukan investasi Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan diatur secara ketat (highly regulated). Meski begitu investasi ini ditargetkan bisa mencapai triliunan di tahun 2023.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan investasi dana jaminan sosial bertujuan untuk pengembangan aset dana jaminan sosial dengan ketentuan investasi antara lain menerapkan manajemen risiko, mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehatia-hatian, keamanan dana dan hasil yang memadai.

“Memang banyak asuransi di Indonesia ini bermasalah dan berisiko, oleh karena itu BPJS sangat berhati-hati,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (26/9).

Baca Juga: Kesadaran Masyarakat Jadi Tantangan Tingkat Keaktifan Peserta BPJS Kesehatan

Ali menyebutkan investasi dana jaminan sosial perlu ditambah lagi atau menginvestasikan lebih banyak lagi. 

Dia bercerita, seorang banker yang mengelola investasi BPJS bisa menghasilkan Rp 4 triliun dalam setahun di 2023.

“BPJS yang tentu bukan seorang banker, itu menghasilkan lebih dari Rp 5 triliun perkiraan kita di dalam 2023 nanti,” sebutnya.

Asal tahu saja, investasi dana jaminan sosial diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2018 pasal 30. Baleid itu menyebut, pengembangan dana jaminan sosial dalam bentuk investasi yang dikembangkan pada instrumen investasi dalam negeri termasuk dalam prinsip syariah dan diatur jenis dan batasan investasinya.

Baca Juga: Cara Berobat Menggunakan BPJS Kesehatan untuk Penyakit Umum, Berat, dan Darurat

Adapun jenis intrumen investasi dana jaminan sosial antara lain deposito berjangka pada bank termasuk deposito on call dan berjangka waktu kurang dari atau sama dengan tiga bulan. Batasan investasi pada instrumen ini  maksimal 15% dari jumlah investasi setiap bank.

Lalu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia dan SBN yang diterbitkan Bank Indonesia (BI). Tidak ada batasan jumlah dan persentase pada instrumen ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×