Reporter: Dina Farisah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) membidik instrumen properti sebagai alokasi portofolio yang menjanjikan. Tahun depan, alokasi investasi BPJS Ketenagakerjaan di properti akan lebih agresif.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya mengatakan, tahun ini pihaknya mulai memarkirkan dana kelolaan di instrumen properti.
Berdasarkan ketentuan, BPJS Ketenagakerjaan diperbolehkan mengalokasikan dana pada instrumen properti hingga maksimal 30% dari total dana kelolaan. Penempatan aset tersebut dapat dilakukan secara langsung (direct) maupun tidak langsung (indirect).
"Penempatan direct maksudnya kami mengelola langsung. Sementara indirect, kami bekerja sama dengan perbankan," ungkap Elvyn, Jumat (6/11).
Saat ini, Elvyn mengaku alokasi portofolio pada properti masih sangat kecil, yakni baru mencapai 1% dari total dana kelolaan sebesar Rp 168 triliun. Tahun depan, pihaknya ingin meningkatkan porsi portofolio di properti hingga 5% atau lebih.
BPJS Ketenagakerjaan memiliki gambaran pada tahun depan, dimana total alokasi pada properti sebesar Rp 20 triliun dari dana kelolaan. Jika tahun depan BPJS menargetkan dana kelolaan tumbuh menjadi Rp 220 triliun, maka porsi portofolio pada properti mencapai 9%.
Melalui skema indirect, BPJS Kesehatan mulai bekerja sama dengan perbankan, yakni Bank Tabungan Negara (BTN) dalam rangka percepatan penyaluran kredit perumahan rakyat (KPR) kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan. Adapun langkah yang ditempuh BPJS Ketenagakerjaan dalam penyediaan rumah adalah dengan membangun 25.000 unit rumah pada tahu ini bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan bekerja sama dengan 11 developer.
Ke depannya, selain kerja sama dengan BTN, BPJS Ketenagakerjaan berharap dapat menggandeng bank-bank pelat merah seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN).
"Kami sedang dalam proses pembicaraan dengan bank BUMN. Kami berharap dapat bekerja sama dengan seluruh bank BUMN untuk percepatan penyaluran KPR kepada peserta BPJS," pungkas Elvyn.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News