Reporter: Adrianus Octaviano, Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengungkapkan sudah ada calon investor yang mengajukan tawaran terhadap PT Bank Muamalat Indonesia. Ini sejalan dengan rencana BPKH melego saham bank syariah tertua di Indonesia ini.
Kepala BPKH Fadlul Imansyah bilang saat ini sudah ada beberapa calon investor yang memberikan letter of intent. Di mana, tawaran baru tersebut datang dari investor dalam maupun luar negeri.
Meski demikian, Fadlul menegaskan pihaknya saat ini terus berhati-hati untuk mencari investor baru Bank Muamalat. Ia bilang BPKH memberikan persyaratan-persyaratan yang kira-kira sesuai dengan ketentuan OJK.
“Orang kan boleh-boleh aja ngasih letter of intent. Tapi pertanyaannya dia eligible nggak? Emang punya duit nggak? Emang punya intensi untuk ini nggak? Emang dia berpengalaman nggak di pengelolaan perbankan? Kan itu kita harus hati-hati. Jangan sampai salah pilih investor,” ujar Fadlul, akhir pekan lalu.
Baca Juga: Upaya BPKH Mencari Pemilik Baru Bank Muamalat, Ada BTN Disebut
Lebih lanjut, Fadlul pun mengungkapkan bahwa pihaknya terus menggali beberapa kemungkinan terkait calon investor. Harapannya, ada calon-calon investor yang lebih banyak dari sekarang.
Ia juga menyebutkan dari calon investor yang sudah memberikan letter of intent, tidak ada perusahaan pelat merah yang mengajukan.
Sebelumnya, zumber KONTAN membisikkan bahwa Bank Muamalat berencana untuk kembali mendekati PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang dulu sempat dekat. Tentu, kini dengan tawaran nilai yang lebih murah dari sebelumnya.
Tak main-main, sumber tersebut mengungkapkan bahwa nilai yang ditawarkan setara dengan rencana nilai akuisisi BTN terhadap PT Bank Victoria Syariah (BVS). Seperti diketahui, BTN telah mengumumkan akan mengakuisisi BVS dengan nilai transaksi di bawah 1,5x nilai buku.
Dengan nilai transaksi yang sama, BTN bisa mengakuisisi Bank Muamalat dengan seluruh asetnya. Sementara, jika memilih BVS, BTN hanya mendapat bank tersebut secara kosongan.
Hanya saja, Fadlul juga sudah menampik kabar tersebut. Namun, ia membenarkan bahwa saat ini pihaknya memang tengah menggodok rencana untuk menjual Bank Muamalat.
“Lagi kita godok di internal, kalau sudah clear akan kita sampaikan ke media,” ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Kamis (6/2).
Sembari mencari investor baru, Fadlul bilang pihaknya bakal terus melakukan perbaikan di dalam bisnis Bank Muamalat. Di mana, memang bayang-bayang kredit macet ada dalam tubuh Bank Muamalat.
Secara rinci, NPF gross Bank Muamalat secara tahunan naik dari 2,18% menjadi 2,95% di kuartal 3-2024. Sementara, untuk rasio NPF nett yang mereka miliki juga naik secara tahunan dari 0,43% menjadi 2,34%.
Selain itu, rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif milik Bank Muamalat juga ikut tergerus. Di periode September 2023 berada di level 1,30%, setahun kemudian menjadi 0,86%.
“Kita selalu melakukan pembenahan entah ada investor atau tidak,” ujarnya.
Selanjutnya: DPR Gelar Rapat Bahas Coretax System, Dirjen Pajak Minta Rapat Tertutup
Menarik Dibaca: Highlight Plymouth Argyle vs Liverpool Bisa Ditonton di Aplikasi Vidio! Ini Caranya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News