kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.670.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.350   0,00   0,00%
  • IDX 6.876   -148,69   -2,12%
  • KOMPAS100 1.002   -27,61   -2,68%
  • LQ45 778   -23,83   -2,97%
  • ISSI 209   -3,14   -1,48%
  • IDX30 402   -12,98   -3,12%
  • IDXHIDIV20 482   -18,36   -3,67%
  • IDX80 113   -2,93   -2,52%
  • IDXV30 117   -3,38   -2,80%
  • IDXQ30 133   -3,80   -2,78%

Upaya BPKH Mencari Pemilik Baru Bank Muamalat, Ada BTN Disebut


Jumat, 07 Februari 2025 / 05:15 WIB
Upaya BPKH Mencari Pemilik Baru Bank Muamalat, Ada BTN Disebut
ILUSTRASI. Upaya Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk mencari pemilik baru PT Bank Muamalat Indonesia belum berhenti. KONTAN/BAihaki/4/2/2025


Reporter: Adrianus Octaviano, Titis Nurdiana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk mencari pemilik baru PT Bank Muamalat Indonesia belum berhenti. BPKH pun menjadi pemegang saham bank tersebut karena mendapat hibah dari beberapa bank dari Timur Tengah.

Belum hilang dari ingatan, Bank Muamalat sempat didekati oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Sayangnya, garis tangan berkata keduanya tak berjodoh setelah hasil due diligence.

Namun, Sumber KONTAN membisikkan bahwa Bank Muamalat berencana untuk kembali mendekati BTN. Tentu, kini dengan tawaran nilai yang lebih murah dari sebelumnya.

Baca Juga: Berikan Layanan Perbankan Syariah, Muamalat Gandeng Kementerian Agama

Tak main-main, sumber tersebut mengungkapkan bahwa nilai yang ditawarkan setara dengan rencana nilai akuisisi BTN terhadap PT Bank Victoria Syariah (BVS). Seperti diketahui, BTN telah mengumumkan akan mengakuisisi BVS dengan nilai transaksi di bawah 1,5x nilai buku.

Dengan nilai transaksi yang sama, BTN bisa mengakuisisi Bank Muamalat dengan seluruh asetnya. Sementara, jika memilih BVS, BTN hanya mendapat bank tersebut secara kosongan.

Ketika dikonfirmasi, Kepala BPKH Fadlul Imansyah menampik kabar tersebut. Namun, ia membenarkan bahwa saat ini pihaknya memang tengah menggodok rencana untuk menjual Bank Muamalat.

“Lagi kita godok di internal, kalau sudah clear akan kita sampaikan ke media,” ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Kamis (6/2).

Sembari mencari investor baru, Fadlul bilang pihaknya bakal terus melakukan perbaikan di dalam bisnis Bank Muamalat. Di mana, memang bayang-bayang kredit macet ada dalam tubuh Bank Muamalat.

Secara rinci, NPF gross Bank Muamalat secara tahunan naik dari 2,18% menjadi 2,95% di kuartal 3-2024. Sementara, untuk rasio NPF nett yang mereka miliki juga naik secara tahunan dari 0,43% menjadi 2,34%.

Selain itu, rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif milik Bank Muamalat juga ikut tergerus. Di periode September 2023 berada di level 1,30%, setahun kemudian menjadi 0,86%.

Baca Juga: Bank Syariah Optimistis Penurunan Biaya Haji Mengerek Pendaftar dan Tabungan Haji

“Kita selalu melakukan pembenahan entah ada investor atau tidak,” ujarnya.

Sebelumnya, Fadlul pernah bilang bahwa Bank Muamalat telah mengubah strateginya dengan mengganti jajaran direksi pada Desember 2024. Dengan harapan, akselerasi bisnis Bank Muamalat menjadi daya tarik baru agar dilirik investor.

“Akselerasi bisnis ini agar calon investor percaya bahwa Bank Muamalat baik-baik saja,” ujarnya kala itu.

Sementara itu, Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu tak mau berkomentar saat ditanya tanggapannya terkait rencana BPKH tersebut. Bahkan, ia belum mendengar adanya tawaran baru yang datang dari BPKH.

“Wah info baru nih,” ujar Nixon singkat.

Namun, belum lama ini, Nixon sejatinya sempat bilang bahwa pihaknya membuka peluang untuk melakukan konsolidasi dengan bank syariah lain. Dengan catatan, proses akuisisi BVS tetap menjadi prioritas utama.

“Mungkin saja nanti setelah itu kita mencari syariah-syariah lain yang kita lihat bagus dan cocok, itu sangat mungkin,” ujar Nixon, akhir Januari lalu.

Calon Investor Lihat Kinerja Keuangan

Direktur Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat mengungkapkan bahwa untuk mencari investor baru tak semudah itu. Sebab, berbagai pertimbangan tentu dipikirkan calon investor.

Dalam hal ini, ia menjelaskan bahwa calon investor paling mudah melihat kinerja keuangan. Di mana, bisa saja itu tak sevisi dengan calon investor.

“Pertimbangan orang kan banyak, gak main langsung beli aja,” ujar Emir.

Sebagai informasi, Bank Muamalat mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan hingga periode September 2024. Di mana, bank syariah tertua di tanah air ini mencatat penurunan laba yang anjlok hingga 83,68% YoY.

Berdasarkan laporan keuangannya, laba bersih Bank Muamalat membukukan laba senilai Rp 8,54 miliar di sembilan bulan tahun 2024. Sebagai perbandingan, laba bersih di periode sama tahun sebelumnya masih bisa mencapai Rp 52,36 miliar.

Oleh karenanya, ia sepakat jika Bank Muamalat sebaiknya berbenah dulu dari sisi kinerja. Terlebih, ada harapan direksi baru Bank Muamalat bisa mewujudkan perbaikan tersebut. 

“Kalau kinerja membaik, punya rencana bisnis yang jelas dan itu dibuktikan, maka calon investor pun juga bisa kembali evaluasi,” ujar Emir.

Terlebih, ia menilai sejatinya Bank Muamalat memiliki kekuatan yaitu nasabah loyalis. Di mana, itu tentu akan menambah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang semakin mumpuni.

“Loyalis mereka itu cukup banyak. Saya aja yang tahu permasalahan mereka tetap jadi nasabah,” tandasnya. 

Selanjutnya: Progres Pembangunan IKN Tertunda, Ini Penyebab Utamanya

Menarik Dibaca: Kumpulan Gift Code Ojol The Game 7 Februari 2025 Ter-Update dari Codexplore

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×