kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

BPR ingin ikut program KUR pemerintah


Rabu, 27 Oktober 2010 / 19:50 WIB
BPR ingin ikut program KUR pemerintah
ILUSTRASI. 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah (13 April 2018)


Reporter: Steffi Indrajana | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) meminta untuk diikutsertakan dalam program penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara langsung.

"Kami mengusulkan kepada pemerintah untuk diikutsertakan dalam program pengentasan kemiskinan. Salah satu program tersebut kan adalah UMKM," jelas Joko Suyanto, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo).

Ketua DPP Perbarindo Tjuk Supriarto menambahkan, BPR memang lembaga yang paling tepat untuk menyalurkan kredit ke sektor UMKM. Pasalnya, "Kami mempunyai infrastruktur dan sudah berpengalaman dalam memberikan kredit ke sektor ini. Lagipula BPR dibuat khusus untuk UMKM," tuturnya.

Selama ini, Tjuk bilang, BPR tidak menemui kesulitan dalam masalah pendanaan, walaupun plafon KUR mencapai Rp 20 juta. "Saya kira semua sudah siap. BPR pun sampai sekarang memakai pendanaan sendiri, tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah," jelasnya.

Memang, untuk saat ini, BPR menyalurkan kredit secara tidak langsung, yaitu melalui linkage dengan bank-bank umum yang turut menyalurkan KUR. "Saat ini tren kerjasama antara bank umum dan BPR menyalurkan KUR semakin meningkat," aku Tjuk.

Perbarindo menilai, kerjasama kedua belah pihak ini terhitung saling menguntungkan. Bagi BPR, mereka bisa mendapatkan dana untuk menyalurkan kredit. "Sedangkan untuk bank umum mereka tidak perlu lagi menambah sumber daya manusia, menambah kantor. Bisa dibilang simbiosis mutualisme," ujar Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×