Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan masuk ke ranah bank digital dengan menjadikan PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) sebagai kendaraan. Perizinan untuk menjalankan bisnis sebagai bank digital sudah diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Restu dari regulator ditargetkan bisa dikantongi tahun ini sehingga operasional BRI Agro sebagai bank digital sudah bisa dimulai pada akhir 2021.
"Saat ini masih dalam tahap koordinasi terkait bisnis plan dengan OJK dalam rangka aspirasi BRI Agro yang baru. Tetapi kami berharap (sebagai bank digital) bisa dilakukan mulai akhir tahun," kata Viviana Dyah Ayu Retno Direktur Keuangan BRI dalam konferensi pers virtual, Kamis (25/3).
Baca Juga: OJK sebut sudah ada ruang untuk penurunan suku bunga kredit perbankan
Dia menambahkan, begitu rencana bisnis BRI Agro disetujui OJK maka akan segera dilakukan keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di pasar modal.
Sementara aturan mengenai bank digital masih digodok OJK saat ini. Aturan tersebut ditargetkan bisa dirilis sebelum pertengahan tahun 2021. Nantinya, pengaturan pendirian bank digital di Indonesia akan terdiri dari dua jenis. Pertama, pendirian bank baru yang akan mengusung layanan digital secara penuh. Kedua, konversi dari bank eksisting menjadi bank digital.
Aturan terkait pendirian bank baru yang fully digital akan dibuat khusus. Sementara pengaturan bank konversi akan dilakukan secara prinsipal dan tidak ada aturan detail sepanjang bank memenuhi aspek manajemen risiko.
OJK sudah memberikan kisi-kisi aturan bank digital tersebut. Untuk pendirian bank baru, modal awalnya dipersyaratkan minimum Rp 10 triliun dan wajib memiliki satu kantor pusat di Indonesia. Sementara syarat modal bank konversi akan dibagi dua. Minimal Rp 3 triliun untuk bank yang berdiri sendiri dan minimal Rp 1 triliun untuk bank yang merupakan kelompok usaha bank.
Baca Juga: Multifinance siap bayar obligasi yang bakal jatuh tempo
BRI Agro tercatat memiliki modal inti sebesar Rp 4,17 triliun per September 2020. Sementara laporan keuangan perseroan per Desember 2020 masih belum dipublikasikan hingga saat ini.
Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) pada 9 April 2021. Adapun agenda rapat tersebut diantaranya penetapan penggunaan laba tahun 2020, perubahan susunan pengurus, dan perubahan anggaran dasar.
Selanjutnya: Bank Rakyat Indonesia (BBRI) akan tebar dividen, ini besarannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News