Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, hari ini (28/4) menandatangani kontrak proyek pembangunan satelit komunikasi dengan Space System Loral LLC (SSL) asal Amerika Serikat dan perusahaan peluncur roket Arianespace asal Prancis.
Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengungkapkan, satelit komunikasi bernama BRI Sat ini akan digunakan untuk melayani nasabah diseluruh pelosok Tanah Air. Menurut Sofyan, kebutuhan satelit komunikasi meningkat, seiring dengan kebutuhan layanan nasabah.
"BRI memerlukan sarana komunikasi satelit untuk menghubungkan kantor pusat, kantor wilayah, kantor cabang, kantor cabang pembantu, BRI unit, kantor kas, Teras BRI dan Teras Keliling. Sebagian dari jaringan kerja tersebut, secara ekonomis belum atau tidak dapat dijangkau oleh infrastruktur telekomunikasi terestrial. Oleh karena itu, sarana komunikasi satelit sangat diperlukan baik untuk sarana komunikasi primer maupun sekunder," ujar Sofyan di Gedung BRI, Jakarta, Senin (28/4).
Pada saat ini, kata Sofyan, skala operasional layanan BRI memerlukan dukungan jaringan komunikasi satelit yang setara dengan 23 transponder. Kebutuhan transponder satelit semakin meningkat di masa yang akan datang sehubungan dengan strategi pengembangan jaringan kerja yang diharapkan akan semakin menjangkau daerah-daerah pelosok Indonesia khususnya kepulauan terpencil.
"Keberadaan satelit ini akan mampu meningkatkan kualitas layanan. Atas hasil studi kelayakan, BRI mengajukan ijin Kementerian Kominfo untuk memperoleh slot orbit. Kami peroleh slot orbit di 150,5 derajat bujur timur dan beroperasi per 1 September 2015," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Senior Vice President SSL David Bernstein mengatakan BRI merupakan perbankan pertama di dunia yang mengembangkan sistem satelit. Menurutnya, merupakan sebuah prestasi yang membanggakan,
"Satelit BRI akan menggunakan 1.300 platform. Satelit ini akan siap diluncurkan pada kuartal II 2016. Kami bahagia dapat memenuhi kebutuhan BRI," kata David.
Sofyan mengungkapkan satelit ini tak hanya akan digunakan untuk kebutuhan BRI, tapi juga untuk kepentingan pemerintah. "Kami akan alokasikan beberapa transponder ke pemerintah untuk pengelolaan kependudukan, pendidikan, pertahanan, dan pendataan pertanian," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News