Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) belum bisa memastikan kebenaran isi dokumen fraud banking investigation yang menyebar di group whatsapp kalangan media. Dalam dokumen ini tertera detail ATM BRI yang diduga pernah mengalami kejahatan skimming.
Indra Utoyo, Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi BRI bilang bank tidak pernah mempublish dokumen tersebut. "Sehingga kami tidak bisa memastikan kebenarah isinya," kata Indra kepada kontan.co.id, Senin (19/3).
Bambang Tribaroto, Sekretaris Perusahaan BRI juga belum bisa memastikan kebenaran dokumen tersebut. "Kalau dokumen BRI resmi keluar melalui sekretaris perusahaan," kata Bambang ketika dikonfirmasi, Senin (19.3).
Terkait dengan perkembangan patroli skimming yang dilakukan BRI, Bambang mengaku sampai saat ini belum ada laporan perkembangan yang berarti.
Sebelumnya, Kontan mendapatkan dokumen dengan tertera bagian fraud banking investigation Bank BRI setebal 69 halaman. Pada dokumen itu dijelaskan detail lokasi fraud pengganggaan data skimming kartu ATM BRI dari tahun 2014 sampai 2018. Di awal 2018 tercatat ada 6 kota yang telah ditemukan alat skimming yang terpasang di ATM BRI.
Sebanyak 6 kota ini adalah di Denpasar, Bandung, Manado, Semarang, Yogyakarta, dan Jakarta. Khusus untuk Jakarta, ada tercatat ada 12 wilayah yang ditemukan alat skimming di mesin ATM.
Sebanyak 12 wilayah di Jakarta ini adalah Sunter, Krekot, Mangga Dua, Jakarta Kota, Radio Dalam, KCK, Tanjung Duren, Segitiga Senen, Rasuna Said, Artha Gading, Hayam Wuruk dan Kebon Jeruk.
Dari 12 wilayah di DKI Jakarta ini tecatat ada 30 lokasi ATM BRI yang telah ditemukan alat skimming.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News