kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BRI berhasil salurkan kredit program PEN hingga Rp 136,7 triliun


Kamis, 07 Januari 2021 / 21:34 WIB
BRI berhasil salurkan kredit program PEN hingga Rp 136,7 triliun
ILUSTRASI. Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menuntaskan peran strategisnya dalam implementasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sepanjang 2020.

Peran BRI terlihat dari besarnya realisasi dana PEN yang disalurkan kepada masyarakat, terutama pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dari Rp 15 triliun penempatan dana yang dilakukan pemerintah, BRI berhasil mengembangkannya dalam penyaluran kredit sebesar Rp 136,7 triliun atau sembilan kali lipat dari penempatan dana tersebut.

Hingga 16 Desember 2020, BRI juga telah berhasil memberikan subsidi bunga kredit bagi debitur UMKM senilai total Rp5,46 triliun. Jumlah ini setara 76,6 persen dari realisasi penyaluran subsidi bunga kredit bagi UMKM secara nasional yang berjumlah Rp7,12 triliun.

Baca Juga: Ekonomi dalam fase pemulihan, bank tak akan gencar cari dana anorganik tahun ini

BRI kemudian turut memberikan penjaminan kredit untuk pinjaman UMKM senilai Rp 8,34 triliun per 27 Desember 2020. Penjaminan diberikan kepada 13.808 debitur UMKM.

Melalui penjaminan ini, portofolio kredit UMKM BRI tetap terjaga meski kondisi bisnis para debitur tengah terdampak pandemi.

Terakhir, BRI tercatat sudah menyalurkan Rp18,5 triliun dana Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) kepada 7,7 juta debitur di seluruh Indonesia.

Dana BPUM yang disalurkan BRI setara 65,2 persen dari total pagu BPUM yang disediakan yakni Rp28,3 triliun untuk 11,8 juta debitur.

“Penyaluran BPUM jelas membantu pelaku UMKM agar tetap bertahan dan kembali bangkit dari dampak pandemi. Sebagai bank yang berfokus pada segmen UMKM, BRI memastikan tetap melanjutkan kontribusi bagi upaya pemulihan kondisi ekonomi nasional pada 2021," kata Sunarso, Direktur Utama BRI dalam keterangan resminya, Kamis (7/1). 

"Kami optimis keberlanjutan penyaluran berbagai insentif dan relaksasi bagi masyarakat tahun ini akan berdampak positif bagi perekonomian nasional, dan bisnis perusahaan secara khusus”. 

Sementara Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dan Super Mikro berhasil disalurkan sebesar Rp 125,44 triliun. Rinciannya, ada Rp 116,9 triliun KUR Mikro yang disalurkan BRI kepada 4,35 juta debitur hingga 28 Desember 2020. Kemudian, Rp8,54 triliun diberikan bagi 972 ribu debitur KUR Super Mikro.

Adapun restrukturisasi kredit yang diberikan BRI kepada para debitur terdampak Covid-19 mencapai Rp 218,6 triliun, dengan total peminjam terdampak sebanyak 2,8 juta. Pemberian restrukturisasi akan dilanjutkan BRI, sesuai keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memperpanjang masa pemberian relaksasi kredit hingga 2022 bagi debitur terdampak dan memenuhi kriteria.

Baca Juga: BRI jawab kabar rencana rights issue sebesar Rp 14 triliun tahun ini

Dalam penyaluran bantuan sosial (bansos), BRI telah membantu penyaluran insentif untuk 3,8 juta Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan sepanjang 2020. Nilai bantuan yang difasilitasi penyalurannya oleh BRI mencapai Rp15 triliun.

Ada pula penyaluran bansos sembako senilai Rp 13,3 triliun untuk 7,1 juta masyarakat yang berhak, dan total Rp 802 miliar dana desa bagi 770 ribu penerima.

Kemudian, BRI ikut berpartisipasi dalam menyalurkan bansos tunai senilai total Rp 1,6 triliun untuk 528 ribu penerima, dan BST bagi 3,1 juta orang dengan jumlah Rp1,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×