CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BRI catatkan fee based income tumbuh 8,3% hingga kuartal III-2021


Selasa, 02 November 2021 / 07:21 WIB
BRI catatkan fee based income tumbuh 8,3% hingga kuartal III-2021
ILUSTRASI. Bank Rakyat Indonesia (BRI) catat fee based income capai Rp 12,2 triliun hingga kuartal III-2021


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III 2021. Salah satunya ditopang oleh pertumbuhan pendapatan non bunga yang cukup solid.

Mengutip materi paparan kinerja BRI kuartal III 2021, bank pelat merah ini mengantongi pendapatan non bunga sebesar Rp 24,05 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Realisasi itu tumbuh 14,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atawa secara year on year (YoY).

Pendapatan berbasis biaya dan komisi atau fee based income (FBI) tumbuh 8,3% YoY dari Rp 11,3 triliun menjadi Rp 12,2 triliun di akhir September 2021.

Lalu keuntungan dari transaksi securities meningkat 55% YoY dari Rp 1,65 triliun menjadi Rp 2,57 triliun dan keuntungan dari transaksi forex melonjak 64,6% YoY menjadi Rp 1,25 triliun pada periode Januari-September 2021.

Baca Juga: Laba bank besar tumbuh tinggi di kuartal III-2021, dikontribusi laba anak usaha

 

Adapun pendapatan dari pemulihan atas kredit yang sudah hapus buku atau recovery menjadi Rp 6,5 triliun hingga kuartal ketiga tahun ini.

Adapun fee based income BRI masih ditopang dari fee transaksi e-channel yang mencapai Rp 5,08 triliun atau menyumbang 41% terhadap total FBI perseroan.  Jumlah tersebut naik 3,3% secara YoY.

Selanjutnya,disumbang dari biaya administrasi DPK yang mencapai Rp 3,29 triliun atau sekitar 27% dari total FBI. Ini mengalami kenaikan 7,1% dari periode yang sama tahun lalu. Lalu dari administrasi kredit sebesar Rp 1,32 triliun atau  meningkat 23,8% YoY.

FBI dari trade finance dan bisnis internasional mencapai Rp 1,23 triliun. Realisasi ini turun 4,5% dari sembilan bulan pertama tahun lalu. Lalu dari pendapatan fee dari bisnis terkait asuransi mencapai Rp 530 miliar. Ini tercatat tumbuh paling tinggi yakni sebesar 74% YoY.

Selanjutnya: Simak rekomendasi saham BKSL, BNGA, ISAT, dan ISSP untuk perdagangan hari ini (2/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×