Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank papan atas mengaku tertarik untuk ikut tender proyek sistem berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP). Pemda DKI Jakarta telah mengundang perbankan untuk ikut lelang setelah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menandatangani Peraturan Gubernur tentang ERP per 25 Juli lalu.
Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sis Apik Wijayanto mengatakan, pihaknya akan ikut proyek tender ERP karena potensi bisnis yang besar. Kini, BRI sedang menunggu konsep ERP yang ditawarkan oleh Pemda.
"Kami akan siapkan investasinya. Belajar dari proyek pembayaran elektronik yang sudah ada, investasinya tak lebih dari Rp 1 triliun," katanya, kepada KONTAN, Jumat (29/7).
Sis mengusulkan agar sistem berbayar elektronik ini menggunakan uang elektronik perbankan yan berbasis kartu (card base) ataupun berbasis server (server base), serta sistem pembayaran mirip uang elektronik di tol dan Trans Jakarta. Nah, jika Pemda meminta menggunakan server base maka BRI tak segan untuk mengembangkan produk uang elektronik berbasis server.
Sependapat, Direktur Digital Banking and Technology PT Bank Mandiri Tbk Rico Usthavia Frans menyampaikan, pihaknya akan siap utnuk tender ERP ini. Apalagi Bank Mandiri sudah memiliki dua layanan uang elektronik untuk kartu dan server. Perusahaan sendiri tengah mendiskusikan konsep yang akan diusung untuk proyek ERP ini.
Informasi saja, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta menargetkan pelaksanaan ERP pada akhir tahun 2017 atau awal tahun 2018. ERP akan terlaksana setelah ada perusahaan pemenang lelang yang membangun infrastruktur untuk sistem ERP. Perkiraan pembangunan infrastruktur ERP ini akan menelan biaya sekitar Rp 2 triliun-Rp 3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News