kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BRI dan BNI mulai eksekusi buyback


Minggu, 29 November 2015 / 14:55 WIB
BRI dan BNI mulai eksekusi buyback


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Rencana bank-bank milik pemerintah untuk melakukan pembelian saham kembali alias buyback, terus direalisasikan. Dari empat bank BUMN, yang punya rencana dan sedang merealisasikan buyback adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI).

Sesuai rencana, BRI mulai melakukan buyback pada 12 Oktober 2015. Langkah ini akan berlangsung hingga 12 Januari 2016. "Sudah mulai berjalan. Sampai Januari, total buyback Rp 2,5 triliun," terang Haru Kusmahargyo, Direktur Keuangan BRI kepada KONTAN, pekan lalu.

Dalam rancangan buyback, BRI mengalokasikan dana Rp 2,5 triliun. Sesuai dengan surat edaran OJK No.22/SEOJK.04/2015, jumlah saham yang dibeli kembali tidak melebihi 20% dari jumlah modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5%.

Atas pelaksanaan buyback, BRI juga akan mengalami penurunan aset dan ekuitas. Dengan menggunakan laporan keuangan Juni 2015, aset BRI yang sebesar Rp 773,31 triliun akan turun menjadi Rp 770,81 triliun dan ekuitas dari Rp 102,2 triliun menjadi Rp 99,7 triliun. Angka tersebut merupakan asumsi jika saham yang dibeli adalah maksimum sebesar 20%.

BNI juga mengaku sudah merealisasikan buyback saham. Rico Rizal Budimarmo, Direktur Keuangan BNI mengatakan, BNI mulai melakukan buyback sejak 2 November 2015 dan akan berlangsung hingga 2 Februari 2016.

Selama periode itu, bank dengan logo angka 46 menyiapkan dana Rp 750 miliar. Dana itu berasal dari saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya per 30 September 2015 yang sebesar Rp 29,93 triliun. Adapun tujuan pelaksanaan buyback BNI adalah dalam rangka program kepemilikan saham bagi manajemen dan/atau pegawai BNI dalam bentuk bonus saham dan dilaksanakan dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.

BNI juga menjelaskan, rencana buyback sejalan dengan harga saham dengan kode BBNI yang pada penutupan 7 April 2015 tercatat Rp 7.275 turun 33,8% menjadi Rp 4.815 pada 29 Oktober 2015.

Sama seperti BRI, jika buyback terealisasi, maka aset, ekuitas dan laba bersih BNI per 30 September 2015 bakal mengalami penurunan. Aset BNI akan turun dari Rp 456,46 triliun menjadi Rp 455,71 triliun, ekuitas Rp 63,64 triliun menjadi Rp 62,89 triliun, dan laba bersih dari Rp 5,997 triliun menjadi Rp 5,994 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×