kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

BRI dapat tambahan kuota FLPP 394 unit


Senin, 19 Agustus 2019 / 23:07 WIB
BRI dapat tambahan kuota FLPP 394 unit
ILUSTRASI. Perumahan bersubsidi


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mendapatkan kuota tambahan untuk menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan.

Kuota tambahan diberikan sebab bank dengan aset terbesar di tanah air ini sudah mengeksekusi seluruh kuota FLPP pada tahun ini yang diberikannya oleh pemerintah untuk mensubsidi 3.000 unit.

“Tadi pagi kami baru tandatangani PKO (Perjanjian Kerja Sama Operasi) untuk mendapat tambahan kuota FLPP sebanyak 394 unit hingga Oktober 2019. Setelah itu akan ditinjau lagi apakah masih ada permintaan dari nasabah kami,” kata Direktur Konsumer BRI Handayani di Bursa Efek Indonesia, Senin (19/8).

Baca Juga: Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran KPR tumbuh 12,79% di kuartal II

Jika ternyata masih ada permintaan, namun perseroan tak mendapat kuota tambahan pada Oktober, Handayani bilang pihaknya akan melibatkan dua entitas anak perseroan yang juga masih memiliki kuota LPP yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO), dan PT BANK BRI Syariah Tbk (BRIS).

“Kalau masih ada permintaan namun kuota kami sudah habis akan kami alihkan ke BRI Agro atau BRI Syariah. Mereka juga masih punya kuota FLPP,” lanjut Handayani.

Handayani bilang KPR perseroan sejatinya memang tumbuh cukup signifikan. Namun penopangnya berasal dari KPR non subsidi. Sedangkan hingga Juni BRI tercatat telah menyalurkan KPR senilai Rp 29,8 triliun, tumbuh 23,7% (yoy) dibandingkan penyaluran akhir Juni 2018 senilai Rp 24,1 triliun.

Baca Juga: Tiga strategi pembiayaan pemerintah memperluas akses rumah layak huni dan terjangkau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×