kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BRI masih juara pencetak laba terbesar bank


Jumat, 04 Agustus 2017 / 14:35 WIB
BRI masih juara pencetak laba terbesar bank


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang, Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Bisnis perbankan masih kinclong! Tengok saja, kinerja 10 bank beraset terbesar di Indonesia pada semester I 2017 ini. Semuanya membukukan pertumbuhan laba nan mentereng.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) masih menjadi bank terunggul dalam perolehan laba. Hingga medio 2017, BRI meraih laba bersih Rp 13,4 triliun, tumbuh 10,4% dari periode sama tahun 2016 yang sebesar Rp 12,1 triliun.

Posisi kedua ditempati bank milik Grup Djarum: PT Bank Central Asia Tbk (BCA). BCA meraub laba Rp 10,5 triliun. Laba ini naik 10% dari semester I 2016 (lihat tabel).

Laba BRI ditopang penyaluran kredit yang tumbuh 11,8% menjadi Rp 687,9 triliun. Kredit usaha kecil dan menengah (UMKM) tetap jadi lokomotif dengan porsi 74,4% dari total kredit.Pertumbuhan kredit juga mendongkrak pendapatan bunga bersih BRI 12,4% menjadi Rp 36,3 triliun.

Wajar bila BRI enggan berpaling dari bisnis UMKM. "Ke depan, kami akan tetap memberdayakan UMKM lewat pembiayaan seperti KUR maupun kredit komersial," tandas Suprajarto, Direktur Utama (Dirut) BRI, kemarin.

Rasio kredit macet yang landai juga menopang laba BRI. Di paruh pertama 2017, NPL BRI turun 5 basis poin menjadi 2,34%.

Meski begitu, hingga akhir tahun, BRI hanya memasang target pertumbuhan laba bersih 5%-7%. Ini dengan asumsi kenaikan kredit 12%.

BCA enggan menyebut target laba di akhir 2017. Dirut BCA Jahja Setiaatmadja hanya bilang, BCA akan mengendalikan biaya operasional guna menjaga laba. "Provisi kami berkurang, ini artinya potensi kredit macet kian sedikit," tandas Jahja.

Dirut PT Bank Maybank Indonesia Tbk Taswin Zakaria memprediksi kinerja semester II akan menantang. Demi menjaga pertumbuhan laba, Maybank akan menggenjot fee based income, efisiensi biaya termasuk menekan biaya dana, serta pengurangan provisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×