kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja BCA Syariah cemerlang di semester I 2017


Minggu, 30 Juli 2017 / 15:44 WIB
Kinerja BCA Syariah cemerlang di semester I 2017


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bank BCA Syariah berhasil menorehkan kinerja positif hingga akhir paruh pertama tahun 2017.

Lihat saja, berdasarkan laporan keuangan semester I 2017, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BCA) ini berhasil membukukan laba bersih tumbuh 40,03% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 20,13 miliar.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan pencapaian tersebut didorong oleh realisasi pembiayaan yang berhasil mencapai Rp 3,85 triliun. Jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya sebesar Rp 3,2 triliun, pembiayaan BCA Syariah meningkat 21,09% yoy.

Tidak hanya dari sisi pembiayaan, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun BCA syariah juga meningkat dari Rp 3,22 triliun menjadi Rp 4,24 triliun per semester I 2017. DPK perseroan tersebut mengalami peningkatan signifikan mencapai 31,79%.

Jika dirinci berdasarkan segmen pembiayaan, segmen komersial terlihat mendominasi dengan porsi sebesar 72,1% dari total pembiayaan atau meningkat 5,03% dari tahun sebelumnya.

Sementara segmen konsumer tercatat 4,81% atau menurun 1,89% dari tahun sebelumnya. Selain konsumer, segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga menurun 3,13% dari tahun sebelumnya menjadi 23,10%.

Meski berhasil mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi, BCA Syariah hanya memasang target sebesar 15% untuk pembiayaan dan DPK sampai akhir tahun.

Sementara untuk laba, pihaknya mematok pertumbuhan di kisaran 15% hingga 20% secara tahunan atau mencapai Rp 60 miliar.

"Target kami sampai akhir tahun rata-rata keseluruhan di kisaran 15%," katanya kepada KONTAN, Jumat (28/7).

Dari sisi kualitas pembiayaan, rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) perseroan juga berhasil turun menjadi 0,48% (gross). Rasio tersebut menurun 7 basis point (bps) dibanding periode tahun sebelumnya yang tercatat 0,55%.

"NPF akan kami pertahankan di level saat ini dan setinggi-tingginya di bawah 1%," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×