Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) menjalin kerja sama dengan PT Investree Radhika Jaya. Kerja sama ini dilakukan dalam rangka penyaluran pembiayaan melalui financial technology (fintech).
Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy mengatakan, pihaknya menyiapkan dana senilai Rp 50 miliar pembiayaan channeling ini untuk tahap pilot project. Artinya, BRIsyariah akan menjadi lender institusi pertama Investree.
Tujuan dari kerja sama ini antara lain memberi kecepatan, kemudahan, serta kenyamanan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam mengakses pembiayaan.
Baca Juga: Bank syariah BUMN sambut baik POJK sinergi perbankan yang baru
Selain itu, kerja sama ini juga akan memperkuat ekosistem ekonomi halal menuju digital. Fidri mengatakan hadirnya fintech tidak seharusnya dijadikan pesaing bank.
Ia menilai fintech ada untuk melengkapi fungsi perbankan melayani masyarakat. “BRIsyariah ingin membantu pelaku UKM atau badan usaha lainnya untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan. Jika BRIsyariah bekerja sama dengan Investree, kami optimistis dapat menjangkau UKM yang selama ini belum terakses oleh kami,” ujar Fidri di Investree Conference (I-Con) 2019 di Jakarta pada Kamis (12/12).
Adrian Gunadi, Co-founder dan CEO Investree mengatakan, hingga saat ini 10% portofolio pinjaman yang disalurkan Investree merupakan produk syariah. Adapun akumulasi pinjaman yang sudah disalurkan senilai Rp 4,2 triliun.
Ia yakin dengan hadirnya BRIsyariah sebagai lender institusi dalam platform Investree, maka produk syariah akan semakin bertumbuh. Adrian mengaku permintaan terhadap pinjaman syariah cukup tinggi.
Baca Juga: BRIsyariah catatkan kinerja positif di kuartal III 2019
Selain melakukan kerja sama dengan Investree, BRIsyariah juga meluncurkan i-Kurma (Kemaslahatan Untuk Rakyat Madani), sebuah aplikasi digital yang dapat mempercepat proses pencairan pembiayaan mikro.
Adanya i-Kurma ini akan mempercepat waktu proses pencairan pembiayaan mikro. Dari yang sebelumnya membutuhkan waktu kurang lebih selama 9 hari, nantinya pembiayaan mikro ini akan selesai dalam waktu 1 hari saja.
Syarat agar pembiayaan mikro ini dapat berjalan lancar adalah dokumen yang diperlukan harus dalam keadaan lengkap.
Hingga akhir September 2019 ini, BRIsyariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 25,6 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar 6,46% QoQ (Quarter on Quarter) atau tumbuh 20,11% YoY (Year on Year).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News