Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengoptimalkan penyaluran KUR untuk memperkuat peran dalam pengembangan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah di Tanah Air. Salah satunya dengan menyalurkan KUR lebih dari Rp 1 triliun di wilayah Jawa Barat.
Direktur Retail Banking BSI Ngatari mengatakan bahwa pada penyaluran KUR di Jawa Barat tahun 2022, sebesar 62% disalurkan untuk sektor perdagangan. Kemudian sebesar 10% disalurkan ke sektor pertanian atau perikanan maupun perkebunan dan sebesar 7% ke industri pengolahan, dan 1% lainnya disalurkan di sektor lainnya
“BSI berkomitmen untuk terus membantu masyarakat Jawa Barat dalam meningkatkan dan mendorong roda perekonomian, khususnya di sektor UMKM guna menaikkan taraf hidup. Salah satunya lewat penyaluran KUR, yang Alhamdulillah tiap tahunnya terus meningkat baik dari sisi penyaluran maupun jumlah penerima manfaatnya,” kata Ngatari dalam keterangan resmi pada Selasa (7/3).
Baca Juga: KUR BSI 2023 Dibuka, Plafon Dana Hingga Rp 500 Juta, Cermati Syarat & Caranya
Ia menambahkan BSI juga memberikan pendampingan, edukasi keuangan dan kepastian offtaker kepada para petani yang menjadi mitra Ponpes Al-Ittifaq. Ia berharap penyaluran KUR ini, tingkat kesejahteraan ekonomi para petani dapat lebih baik ke depannya.
Adapun secara nasional, BSI pada tahun ini menyediakan KUR sebesar Rp 14 triliun di 38 provinsi di Indonesia. BSI membukukan laba bersih sebesar Rp4,26 triliun. Pertumbuhan laba perseroan diiringi dengan meningkatnya aset BSI yang saat ini mencapai Rp 305,73 triliun, tumbuh 15,24% secara year on year.
Selain itu juga ditopang oleh pertumbuhan bisnis yang sehat dari segmen retail dan wholesale, serta didukung oleh peningkatan dana murah, kualitas pembiayaan yang baik, efisiensi dan efektivitas biaya dan fee based income (FBI).
Hingga Desember 2022, total pembiayaan BSI mencapai Rp 207,70 triliun, dengan porsi pembiayaan yang didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp 106,40 triliun, tumbuh 25,94% secara YoY. Selain itu, pembiayaan wholesale sebesar Rp 57,18 triliun atau tumbuh 15,80% secara yoy dan pembiayaan mikro yang mencapai Rp 18,74 triliun, tumbuh 32,71% secara YoY.
Baca Juga: BSI Bakal Salurkan KPR FLPP dengan Kuota 8.200 Unit Rumah, Setara Rp 910 Miliar
BSI terus menyasar nasabah - nasabah yang memiliki asset pertama, berpenghasilan tetap dan wirausaha. Pada 2022, BSI mencatat segmen pembiayaan konsumer (Griya, Oto, Multiguna) tumbuh melesat.
Begitupula dengan wholesale berfokus pada pembiayaan sindikasi dan kolaborasi dengan Pemerintah, dan pembiayaan mikro berfokus pada penyaluran pembiayaan UMKM, KUR dan kolaborasi dengan berbagai lembaga pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News