kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dapat Plafon Rp 11 Triliun, BSI Bidik Salurkan KUR Syariah Rp 3 T ke Aceh di 2023


Jumat, 10 Februari 2023 / 14:23 WIB
Dapat Plafon Rp 11 Triliun, BSI Bidik Salurkan KUR Syariah Rp 3 T ke Aceh di 2023
ILUSTRASI. Pada tahun ini, BSI mendapatkan plafon KUR sebesar Rp 11 triliun dari pemerintah.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - LHOKSEUMAWE. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengoptimalkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Syariah sejak awal tahun. Pada tahun ini, BSI mendapatkan plafon KUR sebesar Rp 11 triliun dari pemerintah.

Dari jumlah tersebut, BSI menyalurkan kredit berbunga rendah itu sebanyak Rp 3 triliun ke provinsi Aceh. Penyaluran KUR Syariah ini dilakukan secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo kepada para debitur KUR di tanah rencong.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan Aceh mendapatkan jatah yang sangat besar dari penyaluran KUR BSI. Sebab, seharusnya plafon RP 14 triliun dibagi ke 38 provinsi, namun Aceh mendapatkan jatah hingga Rp 3 triliun.  Presiden berharap alokasi KUR tersebut dapat membantu mengembangkan dan menyejahterakan masyarakat Aceh.

“Saya melihat, saya juga orang Aceh pernah di Lhokseumawe, di Bener Meriah, potensi di Aceh ini sangat besar, perdagangan, perikanan, pertanian, dan perkebunan semua ada di sini. Ekonomi akan tumbuh kalau peredaran uang-nya semakin banyak, dan Rp 3 triliun (alokasi KUR BSI) akan men-trigger ekonomi di Aceh,” tuturnya di Lapangan Sepak Bola Pupuk Iskandar Muda, Lhokseumawe pada Jumat (10/2).

Baca Juga: BSI Catatkan Pembiayaan Kendaraan Bermotor Naik 44% Jadi Rp 2,76 Triliun pada 2022

Jokowi juga mengingatkan agar para penerima KUR berhati-hati dalam menggunakan pembiayaan yang mereka terima dari BSI. Presiden mengingatkan pembiayaan tersebut harus digunakan untuk usaha yang produktif bukan konsumtif.

“Pembiayaan di BSI bisa sampai Rp 500 juta asal usahanya lancar dan pembayarannya lancar. Hati-hati dalam penggunaannya, jangan dibelikan mobil, hati-hati. 6 bulan gagah habis itu mobil ditarik. Pembiayaan harus betul-betul disiplin dan harus tiap bulan disiapkan untuk angsurannya. Kalau diberi pembiayaan seperti itu jangan tergesa-gesa untuk mencari kesenangan,” kata Jokowi.

Sementara itu, Direktur Utama BSI Hery Gunardi berharap dengan penyaluran tersebut dapat lebih meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Aceh. Ia menyatakan BSI berkomitmen untuk terus membantu masyarakat Aceh dalam meningkatkan dan mendorong roda perekonomian khususnya di sektor UMKM guna menaikkan taraf hidup.

"Salah satunya lewat penyaluran KUR, yang Alhamdulillah tiap tahunnya terus meningkat baik dari sisi penyaluran maupun jumlah penerima manfaatnya,” kata Hery.

Di Provinsi Aceh, Hery mengatakan pihaknya memiliki catatan positif dalam penyaluran salah satu stimulus pemerintah di sektor UMKM tersebut. Hingga Desember 2022, penyaluran KUR BSI Region I Aceh mencapai angka Rp 2,79 triliun atau naik senilai Rp 1,19 triliun secara tahunan.

 

Angka penerima KUR pun meningkat dari 30.943 nasabah pada 2021 menjadi 39.872 nasabah pada akhir 2022 atau bertambah 8.929 nasabah. Hery menyebut sebagai bank syariah terbesar, BSI akan terus berupaya memberikan solusi bagi masyarakat Aceh dengan menjadi sahabat finansial, spiritual, dan sosial.

“BSI sekarang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari masyarakat Aceh. Bersama-sama kita harus bisa membawa Aceh keluar dari jerat kemiskinan dan memberikan angin segar bagi kemajuan provinsi ini,” tutupnya.

Adapun untuk kinerja, BSI Regional I Aceh menunjukkan torehan yang positif sepanjang 2022. Dari sisi aset BSI Regional I Aceh bertumbuh 11,98% secara tahunan ke angka Rp 18,32 triliun.

Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 10,45% secara tahunan menjadi senilai Rp 16,10 triliun dan pembiayaan naik 15,19% secara tahunan menjadi Rp 16,94 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×