Reporter: Muhammad Musa | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pusat Layanan Gadai & Cicil Emas Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Ahmad Yani Semarang Daniar Wulandari mengatakan, gadai emas lebih banyak saat Lebaran dibandingkan sebelum lebaran. Hal ini dilakukan oleh masyarakat umum untuk modal melakukan perjalanan mudik.
Sedangkan untuk pedagang lebih banyak melakukan gadai emas saat selama puasa. Hal ini dilakukan untuk kepentingan stok di toko.
Baca Juga: Bunga Pembiayaan Jadi Pertimbangan Jika Mau Cicil Emas
“Untuk pasca lebaran tahun ini belum bisa diprediksi naik turunnya sebab baru buka,” kata Daniar kepada Kontan.co.id, Selasa (16/4).
Adapun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya terdapat kenaikan. Bulan April untuk layanan cicil emas sampai tanggal 5 mencapai Rp 307 juta, sedangkan bulan-bulan sebelumnya relatif diangka Rp 300 juta - Rp 400 juta per bulan.
Kemudian, bila dibandingkan dengan tren lebaran tahun sebelumnya, pedagang cenderung ramai gadai emas saat 2 bulan sebelum puasa untuk kepentingan stok toko. Sedangkan saat menjelang lebaran banyak melakukan pelunasan, karena perhiasan yang hendak dipakai.
Sebagai informasi, BSI memiliki dua layanan diantara gadai emas dan cicil emas. Gadai emas adalah fasilitas pinjaman dengan jaminan berupa emas. Sedangkan, cicil emas merupakan bentuk pembelian emas batangan dengan cara mencicil.
Baca Juga: Pegadaian Optimistis Bisnis Gadai Tahun Ini Bakal Tumbuh 9,8%
Sementara toko-toko emas di kawasan Pasar Mranggen Demak juga ramai dikunjungi masyarakat pasca Lebaran.
Masyarakat memilih membeli emas pasca lebaran dengan motif untuk keperluan mas kawin karena musim nikah pasca lebaran atau untuk sekedar investasi dari uang hasil tunjangan hari raya (THR).
Saat itu di pasaran harga emas mencapai Rp 1,21 juta per gram terdapat kenaikan Rp 2.392, Selasa (16/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News