Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian (Persero) menyampaikan tingginya harga emas berdampak terhadap bisnis gadai emas perusahaan. Seperti diketahui, harga emas sempat mencapai rekor tertinggi pada awal bulan ini sebesar Rp 1,14 juta per gram.
Mengenai hal itu, Sekretaris Pegadaian Yudi Sadono menyebut harga emas yang mengalami tren peningkatan pada 2023 berpengaruh terhadap kinerja produk gadai perusahaan. Dia menyatakan produk Gadai KCA sebagai produk dengan portofolio yang terbesar di Pegadaian dengan menghasilkan OSL Produk Gadai KCA khususnya pada per 13 Desember 2023 sebesar Rp 44,37 triliun.
"Nilai itu tumbuh sebesar 7,04% secara year to date (YtD), jika dibandingkan dengan akhir tahun sebelumnya," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (15/12).
Mengenai prospek tahun depan, Yudi mengatakan secara historis untuk bisnis gadai emas bisa tumbuh rata-rata sekitar 5% hingga 10% setiap tahunnya. Pada 2024, dia menyampaikan Pegadaian optimistis bisa bertumbuh berkisar pada angka tersebut. Hal itu juga didukung dari pergerakan harga emas yang cenderung naik.
Baca Juga: Layanan Pembiayaan Mikro BRI, Pegadaian, dan PNM Bisa Diakses di Satu Lokasi
Sementara itu, Yudi bilang, saat ini masyarakat cenderung memanfaatkan kenaikan harga emas untuk menambah jumlah uang pinjaman serta meningkatkan minat dari masyarakat untuk menggadaikan emasnya di Pegadaian sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan finansialnya.
Yudi menerangkan, justru pada momen seperti ini lebih banyak nasabah yang menggadaikan emasnya dibandingkan menebus.
"Ditambah sekarang sudah mendekati Natal dan Tahun Baru, biasanya masyarakat memerlukan biaya lebih untuk mengisi waktu liburan bersama keluarga, baik pulang ke kampung halaman dan lainnya," ucapnya .
Yudi menekankan sebaiknya masyarakat dalam momentum ini memilih untuk menggadaikan emas dibandingkan menebusnya. Sebab, jumlah pinjaman yang didapatkan oleh masyarakat akan makin tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News