Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan mengembangkan kantor cabang yang berada di Dubai. Sejak didirikan pada 28 Oktober 2021, BSI kini tengah mengincar kantor cabang di Dubai tersebut menjadi full branch atau kantor cabang penuh.
“Insya Allah dalam waktu dekat kita sudah menjadi full branch. Harapannya tidak dalam waktu lama mungkin sebulan dua bulan ke depan sudah ada,” ujar Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta kepada awak media di Jakarta, Selasa (4/4).
Direktur Treasury & Internasional Banking BSI Moh. Adib menambahkan, BSI tengah melakukan fit and proper test untuk mengantongi lisensi sebagai kantor cabang penuh BSI di Dubai.
“Kalau full branch semua layanan bisa dilayani kecuali deposito,” terangnya.
Baca Juga: BSI dan Tiga Bank Syariah Berkolaborasi dalam Transaksi SIKA
Adib menyebutkan, dengan kantor cabang BSI di Dubai dapat melayani berbagai transaksi keuangan. Potensinya terlihat dari transaksi ekspor impor dan nilai perdagangan Uni Emirate Arab dengan Indonesia mencapai US$ 4 miliar sampai US$ 5 miliar.
“Sampai saat ini belum ada satu pun perbankan nasional yang beroperasi di sana. Jadi ini merupakan potensi yang cukup besar bagi perbankan khususnya syariah,” ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, BSI sudah mengantongi izin kantor cabang penuh dari OJK. Sedangkan dari regulator Dubai baru kantor cabang perwakilan.
“Izin penuh dari OJK itu BSI gunakan untuk mengurus izin penuh dari otoritas Dubai. Kita sedang menyelesaikan tahap akhir untuk izin ini. Doakan saya dalam waktu dekat agar BSI bisa mendapatkan izin kantor cabang penuh,” jelas Hery beberapa waktu lalu.
Menurut Hery, ketika BSI mendapatkan izin usaha kantor cabang penuh maka akan leluasa menjalankan bisnis internasional. Pertama, soal trade finance seperti letter of credit (LC) ekspor dan impor tergantung keberadaan nasabah. Kedua, transaksi foreign exchange. Ketiga, pembiayaan sindikasi yang bagus untuk internasional.
“Lisensi ini juga untuk desk capital market, seperti selling sukuk global. Yang lainnya seperti bisnis perbankan ritel bagi para tenaga kerja, diaspora, pengiriman uang, remitansi, lalu pembiayaan KUR para perawat dari Indonesia yang kerja di UEA,” tuturnya.
Baca Juga: BSI Siapkan Uang Tunai Rp 37,6 Triliun pada Ramadan dan Idul Fitri 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
