Reporter: Adrianus Octaviano, Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka memenuhi likuiditas di tahun 2025, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) bakal kembali menerbitkan obligasi. Terutama, ini untuk mendukung program tiga juta rumah melalui KPR Subsidi.
Direktur Utama BTN Nixon L. Napitupulu menyebutkan penerbitan surat utang memang menjadi salah satu cara yang bakal ditempuh BTN. Targetnya, bank bisa mengantongi likuiditas hingga Rp 15 triliun dari penerbitan surat utang tersebut.
“Ya kita berharap bonds maupun pinjaman tuh bisa di atas kisaran Rp 10 triliun hingga Rp 15 triliun tahun depan,” ujar Nixon, Jumat (29/11).
Baca Juga: Biaya Dana Mahal, Kredit dan DPK BTN Tumbuh di Atas Industri
Ia bilang pihaknya telah mengusulkan kalau bisa penerbitan obligasi bisa dijamin pemerintah. Harapannya, ini akan menjadi lebih murah bagi BTN.
“Dan bisa dapet size lebih besar,” tambah Nixon.
Di sisi lain, ia juga akan mencari kanal-kanal pinjaman dari luar negeri. Di mana, secara internal saat ini BTN sedang banyak bertemu investor hingga bondholder untuk merealisasikan target tersebut.
Namun, ia menegaskan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap menjadi sumber utama bagi likuiditas bank. Termasuk, angsuran-angsuran dari debitur.
Baca Juga: Penyaluran KPR Non Subsidi BTN Semakin Kencang
Nixon menjelaskan untuk saat ini hitung-hitungan anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan kuota KPR Subsidi yang mencapai 800.000 rumah adalah di kisaran Rp 70 triliun dari sisi pemerintah. Sementara, bank perlu menyiapkan dana sekitar Rp 80 triliun.
Sebagai informasi, KPR Subsidi tetap jadi andalan BTN dalam menyalurkan kredit hingga September 2024. Ini menegaskan BTN sebagai pemain utama dalam KPR Subsidi.
Secara keseluruhan, kredit BTN di periode tersebut tumbuh 11,9% YoY menjadi Rp 356,1 triliun. Nilai KPR Subsidi mencapai Rp 172,7 triliun atau setara 48,49% dari total kredit.
Selanjutnya: Bunga Pinjaman Turun Mulai Bulan Depan, Jauhi Pinjol ilegal Berikut
Menarik Dibaca: Tak Perlu Beli Baru, Beli Barang Second Ini Bisa Lebih Hemat lo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News