CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

BTN alami kelebihan permintaan ORI 011


Rabu, 08 Oktober 2014 / 16:24 WIB
BTN alami kelebihan permintaan ORI 011
ILUSTRASI. Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Februar 2023 elektabiltas beberapa tokoh yang digadang akan menjadi calon presiden 2024 tertinggi Prabowo Subianto 30,3% Ganjar Pranowo 26,9% dan Anies Baswedan 25,3%. Inforafik?: KONTAN/Syamsul Ashar


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) dalam penjualan Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) seri 011. Hingga saat ini permintaan yang masuk melalui BTN telah mencapai Rp 400 miliar dari jatah yang diberikan pemerintah hanya Rp 374 miliar.

"Kami optimistis penjualan bisa mencapai Rp 500 miliar, meski baru pertama kali menjadi agen penjual ORI tetapi permintaan yang masuk sudah sangat besar. Sampai tanggal 7 Oktober saja sudah Rp 400 miliar lebih," ujar Dewi Fitrianingrum, Kepala Divisi Wealth Management BTN dalam keterangannya, Rabu (8/10).

Menurut Dewi, pihaknya terus meminta kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan untuk menambah kuota Bank BTN dari Rp 374 miliar menjadi sekitar Rp 400 miliar atau Rp 500 miliar. Pasalnya baru seminggu penjualan dilakukan permintaan yang masuk sudah Rp 400 miliar, sehingga pada tanggal 16 Oktober Bank BTN yakin permintaan bisa mencapai Rp 500 miliar.

Untuk tahun depan, lanjut dia, BTN menargetkan bisa menjual ORI hingga mencapai Rp 750 miliar. "Kami serius menangkap ini sebagai peluang di tengah masyarakat perlu produk investasi yang aman. Kami optimistis  akan dapat menjual produk ORI dan diharapkan dapat menyumbang perolehan fee based income perseroan," kata Dewi.

Dewi menjelaskan, ORI  adalah produk investasi yang aman dan terjamin karena pembayaran imbal hasil dijamin oleh undang-undang. Disamping itu, produk ini dapat memberikan keuntungan yang menarik karena di pasar perdana, ORI memiliki nilai imbal hasil yang lebih tinggi dibanding suku bunga bank dan memberikan potensi capital gain di pasar sekunder. Pemerintah pun menjamin pembayaran imbalan/kupon dan pokok dilakukan tepat waktu dan online masuk ke dalam rekening tabungan investor. Dengan jaminan keuntungan dan resiko gagal bayar yang sangat kecil, para investor tidak perlu ragu dan khawatir untuk berinvestasi melalui ORI yang dipasarkan oleh Bank BTN.

Saat ini, BTN tengah melakukan sosialisasi ke wilayah-wilayah yang berpotensi untuk dapat menyerap ORI lebih besar. Sosialisasi ORI dilakukan oleh Bank BTN antara lain di kota Medan, Palembang dan Mataram. "Walaupun ORI dapat dilayani di seluruh kantor layanan Bank BTN, khusus kepada  petugas di priority banking officer (PBO) Bank BTN sudah kami arahkan untuk menjemput bola. Kami akan lebih pro aktif untuk mendatangi calon investor yang berpotensi untuk beli ORI atau menawarkan kepada para nasabah loyal Bank BTN. Semangatnya bagaimana penjualan ORI melalui Bank BTN dapat melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah," tambahnya.

Masa penawaran ORI 011 hanya dijadwalkan  tanggal 1-16 Oktober 2014. Pemesanan pembelian ORI  hanya dapat dilakukan oleh individu atau perseorangan, Warga Negara Indonesia yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku. Jumlah minimum pembelian ditetapkan oleh Pemerintah adalah sebesar Rp 5.000.000 dan kelipatannya, dengan maksimum pembelian sebesar Rp 3 miliar. Dengan membeli produk ORI, masyarakat  tidak hanya diberikan kemudahan dan manfaat investasi namun juga diberi kesempatan untuk berpartisipasi langsung dalam program peduli pendidikan anak bangsa dan pembangunan nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×