kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BTN butuh Rp 5 triliun untuk spin off UUS


Jumat, 04 Oktober 2019 / 16:37 WIB
BTN butuh Rp 5 triliun untuk spin off UUS
ILUSTRASI.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100) siap menyapih unit usaha syariah (UUS) pada 2020 menjadi Bank Usaha Syariah (BUS). Selain memenuhi ketentuan terkait, aksi ini dilakukan unit syariah perseroan agar lebih leluasa melakukan ekspansi.

"Saat ini kinerja UUS BTN sudah cukup baik, namun kalau sudah spin off kelak ekspansinya akan lebih leluasa," kata Direktur Bisnis Konsumer BTN Budi Satria, Jumat (4/10).

Baca Juga: Bank BKE – Jaya Property Group Kerja Sama Pembiayaan Fasilitas Kredit Properti

Hingga semester 1-2019 lalu Budi menjelaskan UUS BTN mencatat pertumbuhan aset sebesar 19,67% menjadi Rp 29,17 triliun. Kemudian penyaluran pembiayaan tumbuh 16,54% menjadi Rp 23,16 triliun, serta penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 18,15% menjadi Rp 23,02 triliun.

Sementara Direktur Keuangan BTN Nixon Napitupulu bilang untuk menunaikan rencana tersebut, bank dengan bisnis utama di segmen kredit perumahan ini setidaknya butuh dana untuk Rp 5 triliun untuk menjaga kecukupan modal BUS perseroan kelak.

"Dari hitungan kasar setidaknya kami butuh menyuntik modal Rp 4,5 triliun hingga Rp 5 triliun untuk menjaga ekspansi BUS setidaknya sampai lima tahun ke depan setelah spin off," katanya dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Survei BI: Oktober kembali inflasi sebesar 0,02%

Nixon juga menambahkan, dana tersebut dibutuhkan dengan asumsi bahwa BUS BTN kelak akan dimiliki sepenuhnya. Meski demikian BTN disebut Nixon membuka peluang dengan pihak lain untuk melakukan penanaman modal.

"Kami sedang mengkaji apakah nanti kepemilikan kami 100%, 61% dengan 39% dilepas atau bagaimana. Kami terbuka dengan opsi tersebut," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×