kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BTN jaga kredit macet di bawah 2,8%


Sabtu, 21 Oktober 2017 / 08:17 WIB
BTN jaga kredit macet di bawah 2,8%


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - MANDALIKA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus menunjukkan performanya. Ini tecermin dari kualitas rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang mulai susut ke bawah. 

Bank berkode saham BBTN di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mencatat rasio NPL gross menjadi 3,07% per kuartal III-2017. Angka ini lebih baik dari rasio NPL gross sebesar 3,23% di kuartal II-2017 dan sebesar 3,60% di kuartal III-2016. 

Direktur BTN Nixon Napitupulu mengatakan, mayoritas kredit bermasalah masih berasal dari kredit pemilikan rumah (KPR) non-subsidi. Untuk itu, BTN berupaya menekan laju kredit bermasalah itu melalui penjualan aset. Cara BTN menyelesaikan kredit bermasalah tersebut, antara lain dengan menjual, serta melakukan restrukturisasi kredit. 

Tanpa merinci detail, Nixon menambahkan NPL dari sisi KPR subsidi sudahmengalami penurunan signifikan. Hanya saja, untuk KPR non-subsidi masih ada kenaikan hingga di kuartal III tahun 2017 ini. 

Bank berplat merah ini mencatat, rata-rata KPR non subsidi yang menjadi masalah akibat ketidakmampuan nasabah dalam membayar cicilan kredit. Terutama untuk rumah dengan harga atau ticket size di atas Rp 300 juta. 

Nixon bilang, langkah lain yang ditempuh BTN untuk menyapu kredit bermasalah antara lain dengan membentuk Asset Management Unit (AMU). Meski belum beroperasi secara penuh, BTN mencatat sedikitnya ada Rp 150 miliar aset bermasalah BTN yang dibeli. Sebelumnya, AMU BTN ditarget dapat mengatasi sedikitnya Rp 500 miliar aset bermasalah perseroan.

Lebih lanjut, BTN masih akan melakukan restrukturisasi kredit bermasalah sekitar Rp 500 miliar hingga akhir tahun ini. "Ini guna mencapai target NPL BTN di bawah 2,8% di akhir tahun 2017," kata mantan Dirut Bank Mantap Jumat (20/10). 

Dari penyaluran kredit, BTN melaporkan KPR subsidi naik 28%. Jumlah tersebut dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan KPR non subsidi yang tumbuh 11%-12%. 

Informasi saja, BTN masih mencatat kinerja yang baik. Dari laporan keuangan, BTN telah menyalurkan kredit Rp 165,09 triliun per Agustus 2017. Angka ini naik 19,41% dibandingkan posisi Rp 138,24 triliun per Agustus 2016. 

Sedangkan dari sisi dana, BTN memperoleh dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 138,24 triliun per Agustus 2017. Jumlah ini naik 12,76% dari posisi DPK senilai Rp 133,34 triliun per Agustus 2016. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×