Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tak hanya ingin disebut sebagai jagoan penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi, Bank Tabungan Negara (BTN) pun ingin mengejar ketertinggalan dalam menyalurkan KPR non subsidi. Direktur BTN Mansyur Syamsuri Nasution bilang, perseroan telah sejak tiga tahun belakangan berusaha memperkecil selisih penyaluran KPR non subsidi dengan salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.
Mansyur menyebutkan, pada 2013 silam, penyaluran KPR non subsidi di BTN terpaut Rp 9,5 triliun dengan penyaluran yang dilakukan oleh Bank Central Asia (BCA). Untuk memperkecil selisih tersebut, sejak tahun 2013, bank yang memiliki kode emiten BBTN ini bahkan membentuk divisi khusus yaitu Divisi Non Subsidi.
Hasilnya, saat ini selisih penyaluran KPR non subsidi di BTN terhadap BCA sudah lebih kecil dengan menyisakan ratusan miliar saja. “BTN terus memperkuat penyaluran KPR non subsidi selama tiga tahun terakhir,” jelas Mansyur, Selasa (29/12) kemarin.
Catatan saja, per September 2015, total penyaluran KPR di BTN mencapai 117% atau setara dengan Rp 91,61 triliun. Dari angka itu, sebanyak 43,75% merupakan penyaluran KPR bersubsidi atau setara dengan Rp 40,08 triliun. Sisanya sebesar 56,25% merupakan penyaluran KPR non subsidi atau setara dengan Rp 51,53 triliun.
Market share untuk KPR BTN telah mencapai 89,61%. Dari angka itu, sebanyak 30,46% merupakan market share KPR subsidi BTN. Sedangkan sebesar 39,16% merupakan market share KPR non subsidi BTN. Sementara itu, market share untuk other housing loan BTN mencapai 6,74% dan market share untuk construction loan BTN mencapai 13,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
