kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   0,00   0,00%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

BTN Optimistis Jadi Bank Penyalur Terbesar Kredit Program Perumahan (KPP)


Selasa, 21 Oktober 2025 / 21:30 WIB
BTN Optimistis Jadi Bank Penyalur Terbesar Kredit Program Perumahan (KPP)
ILUSTRASI. Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu saat Rapat Kerja BTN 2025 di Jakarta, Jumat (3/1/2025). PT Bank Tabungan Negara Tbk optimistis jadi penyalur terbesar program Kredit Program Perumahan (KPP) yang baru diluncurkan pemerintah.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN optimistis jadi penyalur terbesar program Kredit Program Perumahan (KPP) yang baru diluncurkan pemerintah.

Optimisme tersebut ditopang akan solidnya ekosistem serta basis data pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang dimiliki BTN di sektor pembiayaan perumahan. 

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu bilang kehadiran KPP akan menjadi stimulan untuk mempercepat penyaluran pembiayaan sehingga mengakselerasi pemenuhan Program 3 Juta Rumah milik Presiden Prabowo Subianto. 

"Kami sudah mengidentifikasi ada 2.878 developer rumah, 5.442 kontraktor, dan 4.032 toko bangunan yang bisa mengakses KPP di BTN. Bahkan ada juga pedagang rumah. Kami berharap bisa menjadi mayoritas dalam menyalurkan kredit ini," ujar Nixon dalam keterangan resmi, Selasa (21/10/2025).

Baca Juga: Dukung Asta Cita Program 3 Juta Rumah, BRI Perluas Akses Kredit Program Perumahan

Nixon menjelaskan skema KPP tersebut mirip dengan KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang memiliki bunga khusus, penjaminan, dan proses yang mudah. 

Untuk KPP, ada dua segmen penyaluran yakni untuk sisi supply dan demand perumahan.

Menurut Nixon untuk sisi supply, para developer UMKM bisa mengajukan kredit hingga Rp 5 miliar per debitur, bahkan bisa diperpanjang hingga empat kali dengan total plafon Rp 20 miliar. 

Lalu di sisi demand, KPP dapat mencapai Rp 500 juta bagi para debitur yang ingin membeli, merenovasi rumah, atau membangun ruko hingga kos-kosan. 

Nixon menilai limit yang lebih besar dan proses yang sederhana membuat masyarakat semakin mudah membeli rumah sekaligus menjalankan usaha. 

Baca Juga: Menkeu Tetapkan Subsidi Bunga Kredit Program Perumahan 5% per Tahun, Ini Aturannya

“Dengan bunga hanya 6%, program ini diharapkan membantu masyarakat memiliki rumah untuk usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Nixon.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan Pemerintah mengalokasikan total anggaran senilai Rp 130 triliun untuk KPP.

Dari alokasi tersebut, Airlangga merinci penyalurannya terbagi menjadi dua, yakni sebanyak Rp 113 triliun untuk sisi supply dan Rp 17 triliun untuk sisi demand. 

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Aturan Baru Penyaluran Kredit Program Perumahan untuk UMKM

"Anggaran tersebut ditargetkan bisa membangun 320 ribu rumah untuk masyarakat dan mendorong Program 3 Juta Rumah," tutur Airlangga. 

Selanjutnya: Menkeu Purbaya Bicara Soal Peluang Kenaikan Gaji PNS Tahun 2026

Menarik Dibaca: Cara Menangani Kecemasan Berlebihan Akan Penampilan Fisik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×