Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemerintah telah menyiapkan dana untuk FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) sebesar Rp 5,1 triliun. Menurut Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) dari jumlah tersebut, hingga 31 Mei 2015, sebanyak Rp 3,176 triliun sudah dikucurkan.
"Kami telah merealisasikan 41.119 unit rumah," kata Maryono di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Senin (8/6).
Meski begitu, terkait kapan dana tersebut bisa terserap seluruhnya, Maryono belum bisa memastikan. Pasalnya, penyerapan anggaran ini sangat terkait pada kemampuan pengembang untuk membangun rumah. Sebagai pelaksana pembangunan, pengembang sangat berperan dalam menyerap dana Rp 5,1 triliun ini.
Sementara itu, menurut Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) Eddy Hussy, kendala yang ada di lapangan terkait pembangunan sejuta rumah masih merupakan masalah klasik, misalnya perizinan dan ketersediaan lahan.
"Semua harus sinergi. Pemerintah pusat, daerah, perbankan, pengembang harus kerja sama agar kendala dapat diatasi," imbuh Eddy.
Dia menambahkan, REI tetap berkomitmen untuk mendukung program tersebut. Hingga akhir tahun, REI diharapkan mampu membangun sebanyak 245.000 unit rumah. Setiap bulannya, REI membangun sekitar 15.000 unit rumah untuk merealisasikan program tersebut.
Menurut Eddy, salah satu langkah yang bisa mendorong realisasi penyaluran FLPP adalah dengan melakukan penyesuaian harga rumah. Ia menilai, harga rumah untuk FLPP masih terlalu rendah, sementara material, tanah, dan biaya pembangunan sudah naik. (Arimbi Ramadhiani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News