Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) memastikan tak akan melakukan spin off unit usaha syariah (UUS) BTN Syariah menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pada tahun ini. Kepastian ini dikemukakan oleh Maryono, Direktur Utama BTN, dalam paparan kinerja akhir tahun 2013 di Jakarta, Senin (10/2).
Menurut dia, ada sejumlah alasan mengapa aksi melepas anak usaha ini belum jadi dilakukan di tahun 2013. "Kami melihat pertumbuhan kinerja UUS lebih besar dibandingkan dengan BUS," kata Maryono. Selain itu, jika harus melakukan spin off tahun ini, BTN mesti melakukan penambahan suntikan modal.
Irman Alvian Zahirudin, Direktur Konsumer BTN menambahkan, UUS BTN Syariah berada dalam tren bisnis yang bagus. "Hanya saja UUS kami belum optimal dalam hal full chanelling," kata Alvian. BTN akan mengoptimalkan kantor untuk divisi syariah, serta menyiapkan sumber daya manusia mumpuni apabila siap melepas UUS.
Aset UUS BTN Syariah di akhir 2013 mencapai Rp 9,57 triliun, tumbuh 24,88% dibandingkan akhir 2012 lalu yang mencapai Rp 7,66 triliun.
Sekadar informasi, bank umum konvensional diberi tenggat waktu sampai tahun 2023 untuk melakukan spin off atas UUS yang dimilikinya dan dikonversi menjadi BUS. Konversi ini juga harus dilakukan ketika aset UUS mencapai minimal 50% dari total aset bank induk konvensional. Ketentuan ini tercantum dalam UU No 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah serta PBI No 11 Tahun 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News