Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pergadaian swasta PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatera Utara (Sumut) mencatatkan kinerja positif terkait transaksi gadai.
Direktur PT Budi Gadai Indonesia Budiarto Sembiring mengatakan, total nilai transaksi gadai yang dibukukan perusahaan sebesar Rp 39,4 miliar per Februari 2025.
"Nilai itu meningkat 24% atau sebesar Rp 7,6 miliar, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," ujarnya kepada Kontan, Kamis (13/3).
Baca Juga: Budi Gadai Nilai Bertambahnya Perusahaan Gadai akan Bawa Dampak Positif dan Negatif
Budiarto menjelaskan peningkatan itu menunjukkan adanya pertumbuhan yang positif dalam transaksi gadai. Hal itu bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peningkatan permintaan atau kondisi pasar yang sudah lebih baik.
Secara keseluruhan, Budiarto memperkirakan prospek bisnis gadai tahun ini terlihat cukup positif. Meskipun demikian, dia tak memungkiri ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi.
Salah satu tantangannya, yakni adanya relaksasi regulasi dari OJK yang memberikan kesempatan bagi perusahaan gadai ilegal untuk menjadi legal.
Meski bisa membuat pasar bisa tumbuh lebih besar, Budiarto menilai bertambahnya perusahaan gadai baru membuat persaingan menjadi makin ketat.
"Meskipun demikian, jika perusahaan gadai dapat berinovasi, meningkatkan layanan, dan mematuhi regulasi, tentu tahun ini bisa menjadi kesempatan untuk memperkuat posisi di pasar," tuturnya.
Baca Juga: Budi Gadai Indonesia Targetkan Perolehan Laba Rp 4,8 Miliar pada 2025
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan industri pergadaian masih mencatatkan pertumbuhan signifikan. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menerangkan penyaluran pembiayaan perusahaan pergadaian per Januari 2025 mencapai Rp 89,43 triliun.
"Nilai itu meningkat sebesar 28,27%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," ucapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Jumat (7/3).
Agusman menambahkan penyaluran industri didominasi oleh penyaluran dalam bentuk produk gadai yang senilai Rp 73,49 triliun. Nilai itu mengambil porsi sebesar 82,18% terhadap total penyaluran pembiayaan industri per Januari 2025.
Agusman juga memperkirakan penyaluran pembiayaan industri pergadaian akan terus meningkat ke depannya. Hal itu seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap produk gadai, termasuk pada saat momen Ramadan.
Selanjutnya: Keputusan Bank Sentral Bakal Pengaruhi Laju IHSG, Berikut Rekomendasi Sahamnya
Menarik Dibaca: Erajaya Active Lifestyle Tambah Jaringan Garmin Brand Store dengan Lokasi Baru di BSD
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News