Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. E-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan Grup Salim akan menjadi pemegang saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) lewat aksi rights issue yang akan digelar pada Januari 2022 ini.
Pengusaha Chairul Tanjung (CT) lewat Mega Corpora yang menguasai 90% saham BBHI saat ini hanya berkomitem mengesekusi 30% dari haknya dalam rights issue tersebut. Selebihnya telah dialihkan ke sejumlah investor termasuk Bukalapak dan Salim Group.
PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak 10,04 miliar atau 46,24% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp 478 per lembar.
Berdasarkan prospektus rights issue yang diterbitkan, Senin (3/1), CT telah meneken perjanjian pengalihan haknya kepada bukalapak pada 24 Desember 2021 sebanyak 2.497.816.903 HMETD.
Baca Juga: Para Pemilik Baru Bank di Indonesia Sudah Raup Cuan Besar, Ini Pendorongnya
Setelah rights issue rampung maka kepemilikan Bukalapak di BBHI akan mencapai 11,49% dengan asumsi pemegang saham dan investor strategis yang mendapatkan pengalihan hak dari pemegang saham utama melaksanakan haknya untuk membeli saham baru.
Sementara kepada Grup Salim melalui PT Indolife Investama Perkasa, Mega Corpora telah meneken pengalihan haknya sebanyak 1.303.815.386 saham atau setara dengan 6,00% dari total saham BBHI setelah rights issue pada 21 Desember 2021.
Penandatangan pengalihan hak ini semakin mengukuhkan hubungan Salim Group dan CT Group. Di awal 2021 lalu, Salim Group juga sudah masuk ke PT Bank Mega Tbk dengan mencaplok 6,07% saham bank yang juga milik CT ini.
Selain dengan dua investor itu, CT juga telah meneken perjanjian pengalihan hak kepada Abadi Investments Pte Ltd sebanyak 2.497.816.903 HMETD pada Desember lalu sehingga kepemilikannya di BBHI jadi 7% setelah rights issue, ke H Holdings Inc 448.744.769 HMETD atau 2,07%, Trusty Cars Pte Ltd 150.000.000 saham baru, dan PT CT Corpora sebanyak 408.318.058 HMETD.
Baca Juga: BBHI & TFAS Saham Unggulan Tahun 2021, Apakah Tahun 2022 Masih Layak Dikoleksi?
Dana hasil rights issue ini akan digunakan Allo Bank untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka meningkatkan modal inti perseroan menjadi KBMI (kelompok bank modal inti) 2 dengan modal inti Rp 6 triliun-Rp 14 triliun.
Selanjutnya, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha termasuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi atau yang dikenal dengan bank digital.
Rights issue Allo Bank ini sudah memperoleh pernyataan efektif pada 6 Desember 2021. Selanjutnya, Allo Bank menjadwalkan tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum-right) di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 7 Januari 2022. Sedangkan, di pasar tunai jatuh pada 11 Januari 2022.
Perdagangan saham tanpa HMETD (ex-right) di pasar reguler dan pasar negosiasi dijadwalkan pada 10 Januari 2022 serta di pasar tunai pada 12 Januari
Perdagangan HMETD di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilaksanakan pada 13-19 Januari 2022.
Baca Juga: Prospek Saham Bank Digital Tergantung Ekosistem dan Pertumbuhan User
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News