Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tampil berbeda. Bank spesialis kredit UMKM ini menurunkan alokasi bonus dan tantiem kepada pejabat tingginya.
Angkanya menyusut 2,04% dari tahun 2022 menjadi Rp 563,6 miliar.
Perinciannya, bonus untuk direksi BRI senilai Rp 404,42 miliar dan Rp 159,24 miliar untuk dewan komisaris.
Baca Juga: Gaji dan Bonus Bankir Makin Besar, OJK: Kalau di Luar Negeri Diatur
Dengan jumlah direksi BRI sebanyak 12 orang, maka rata-rata direksi akan mengantungi bonus sekitar Rp 33,7 miliar.
Terakhir, alokasi bonus PT Bank Negara Indonesia (BBNI) terkecil di kalangan bank KBMI 4, hanya sebesar Rp 315 miliar.
Maklum, laba bank berlogo 46 ini memang paling kecil, yakni Rp 21 triliun.
Alokasi bonus untuk direksi di BNI juga lebih besar ketimbang posisi komisaris, dengan nilai Rp 224,3 miliar.
Sehingga rata-rata dari 12 direksi BNI bisa mendapatkan bonus sekitar Rp 18,69 miliar. Angkanya jauh di bawah BRI dan Bank Mandiri.
Baca Juga: Sambut Musim Dividen, Simak Rekomendasi Saham dan Catatan Analis Berikut
Direktur Utama BNI Royke Tumiliaar tak banyak berkomentar terkait bonus yang diterimanya. Ia menegaskan urusan bonus bagi para manajemen merupakan ranah pemegang saham.
Royke hanya mengatakan bahwa pada umumnya alokasi tersebut akan diusulkan di RUPST. "Kalau disetujui baru akan dibagi," ujar Royke.
Menurut Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah, para bankir ini memang selayaknya mendapatkan bonus untuk kinerjanya. Meski begitu, ia mengingatkan keuntungan yang besar bukan ukuran utamanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News