CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

BUMN berharap BTN dapat menjadi lokomotif pemulihan ekonomi nasional


Kamis, 28 Januari 2021 / 16:30 WIB
BUMN berharap BTN dapat menjadi lokomotif pemulihan ekonomi nasional
ILUSTRASI. Bank BTN


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berharap PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) pada tahun 2021 dapat menjadi lokomotif pemulihan ekonomi yang akan mulai terakselerasi pada triwulan III 2021, meskipun ekonomi Indonesia diperkirakan baru benar-benar pulih pada tahun 2022. 

Wamen II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengakui modal Bank BTN cukup kuat dalam bertahan dan survive dengan bertahan di sektor pembiayaan properti tanpa perlu berubah menjadi bank yang universal. Berdasarkan kajian detail, ternyata pertumbuhan segmen perumahan dan customer based yang bisa digarap dari value chain perumahan, Bank BTN bisa tumbuh dan besar serta menjadi bank yang sehat dengan kapitalisasi pasar yang besar. 

“Dalam periode recovery ini, selain memperbaiki kualitas kredit dan funding,  bagaimana kita juga bisa membangun transaction business yang kuat dimulai dari value chain mortgage yang menjadi core competence dari Bank BTN,” kata Kartika dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (28/1).

Baca Juga: Di tahun ini, BTN siapkan capex sebesar Rp 500 miliar untuk IT

Kartika menilai kekuatan Bank BTN pada pembiayaan properti harus tetap diperluas pada ekosistem value chain mortgage maupun customer based. “Integrasi antara mortgage driven growth dikaitkan dengan ekosistem mortgage, saya rasa akan mendapatkan customer based yang stabil dan kemudian ekosistem dari developernya,” ungkap Kartika.

Menurut dia, bisnis bank BTN yang berpusat pada bisnis pembiayaan perumahan dapat berjalan asalkan tekun menangkap aliran transaksi dalam ekosistem perumahan. 

“Namun saya menekankan untuk Current Account and Saving Account atau CASA dimana Bank BTN menargetkan sekitar Rp 270 triliun pada road map, untuk itu transformasi cabang untuk menggalang CASA agar bisa mendapatkan funding flow yang sehat dengan cost yang lebih murah harus ditingkatkan. Jika kredit, CASA (dana murah) dan transaksi jalan, benar-benar BTN dapat tumbuh berkembang sehat dengan profitabilitas yang baik,” tambah dia.

Sementara itu, pada Rakernas BTN yang dihadiri oleh Direksi dan Komisaris, serta diikuti oleh BTNers dari seluruh Indonesia via daring tersebut membahas road map atau peta jalan serta rencana bisnis Bank dalam melakukan tranformasi menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia pada tahun 2025. 

Plt Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu menjelaskan, road map tersebut terdiri dari upaya  peningkatan low-cost funding sebesar dua kali lipat menjadi Rp270 triliun. Kemudian mendorong keterjangkauan akses perumahan bagi lebih dari enam juta masyarakat Indonesia dan membangun one stop shop financial solution untuk bisnis terkait perumahan.

Selanjutnya BTN akan menjadi inovator digital dan home of Indonesia’s best talent  serta membangun portofolio kredit yang berkualitas tinggi dan menurunkan rasio kredit macet.

“Roadmap tersebut kami susun dengan mempertimbangkan sejumlah faktor di antaranya pencapaian Bank BTN tahun 2020 dan faktor makro ekonomi diantaranya prospek pertumbuhan ekonomi yang membaik dengan tingkat pertumbuhan 5,0%-5,5% dan proyek perumahan yang akan kembali berjalan serta adanya percepatan digital disruption yang didorong oleh virtual serta stay @home lifestyle,” papar Nixon.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×