kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BUMN private investment fund bisa jadi alternatif investasi yang menarik


Senin, 02 April 2018 / 18:20 WIB
BUMN private investment fund bisa jadi alternatif investasi yang menarik
ILUSTRASI. Gerai Dana Pensiun Lembaga Keuangan BRI


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aspek pendanaan masih jadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk membiayai proyek infrastruktur. Inisiatif dari Bahana Kapital Investa bersama Danareksa Capital menawarkan alternatif untuk mendorong partisipasi dari lingkungan perusahaan plat merah.

Bahana Kapital Investa dan Danareksa Capital melakukan MoU pembentukan private investment fund pada akhir bulan lalu bersama dengan 27 BUMN dan dana pensiun pemberi kerja dari perusahaan BUMN.

Dana pensiun sendiri menyambut baik hal ini. Dana Pensiun BRI misalnya hal ini bisa menjadi pilihan baru untuk berinvestasi. "Saya melihatnya sebagai alternatif bagi dana pensiun," kata Direktur Investasi Dana Pensiun BRI Budi Purwanto, Senin (2/4).

Selama ini porsi investasi Dana Pensiun BRI sendiri mayoritas berada di surat utang, saham dan properti. Selain itu yang cukup besar ada di penyertaan langsung dan deposito.

Sayangnya, ia menilai masih banyak hal yang perlu diperjelas lagi dari kesepakatan tersebut untuk bisa direalisasikan.

Setali tiga uang dengan Dana Pensiun BRI, Direktur Utama Dana Pensiun BTN Saut Pardede juga menyebut MoU yang dilakukan masih berada di tahap awal. Pihak investor seperti Dana Pensiun BTN masih harus terus berkomunikasi dengan Bahana dan Danareksa untuk melihat lebih jauh potensi investasi yang dimasuki.

Mulai dari proyek mana yang bisa disuntik hingga nilai proyeknya sendiri. Yang tak kalah penting adalah proyeksi keuangan yang bisa didapat. "Mulai dari return on investment (RoI), payback period, dan conditional-nya," ujar Saut.

Nantinya, setelah informasi itu tergambar, maka pihaknya akan menganalisa sesuai arahan investasi dari pendiri dan rencana kerja dan anggaran perusahaan. Termasuk potensi untuk mengubah arahan investasi bila potensi yang ada terbilang menarik dan risikonya terukur.

"Ya semoga saja prosesnya cepat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×