Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum lama ini, Bahana Kapital Investa bersama Danareksa Capital dan sejumlah BUMN menjalin kesepakatan untuk membentuk private investment fund. Salah satunya adalah PT Asabri sabagai salah satu perusahaan pelat merah yang bergabung.
Menurut Direktur Keuangan dan Investasi Asabri Hari Setianto, skema dari private investment fund ini mirip dengan reksadana penyertaan terbatas alias RDPT. "Fund tersebut memasukkan dananya ke proyek atau perusahaan yang privat alias non listed," kata dia, Senin (2/4).
Nah selain skema mirip reksadana, ia menilai ada kemungkinan untuk membuat semacam discretionary fund alias kontrak pengelolaan dana. Tapi dana tersebut tetap ditempatkan pada proyek-proyek atau perusahaan yang berstatus privat.
Hal ini dinilai bisa menjadi pilihan investasi lain bagi pengelola dana pensiun anggota militer dan aparatur sipil negara di lingkungan Kementerian Pertahanan ini. Namun karena masih tahap awal, ia belum bisa memproyeksikan dana yang bisa ditempatkan di fund tersebut.
Hari sendiri menyebut pihaknya memang sudah pernah berinvestasi di instrumen RDPT sebelumnya. Namun nilainya masih terbilang mini. "Tapi untuk yang model discretionary fund ini belum," ungkapnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Bahana Kapital Investa dan Danareksa Capital melakukan MoU pembentukan private investment fund pada akhir bulan lalu bersama dengan 27 BUMN dan dana pensiun pemberi kerja dari perusahaan BUMN.
Marciano Herman Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia yang juga Komisaris Bahana Kapital Investa bilang skema ini untuk mendorong pendanaan proyek infrastruktur yang digulirkan pemerintah. ''Melalui skema ini, kami meyakini percepatan pembangunan nasional bisa terlaksana sehingga geliat perekonomian akan semakin kuat ke depan,'' katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News