kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bunga acuan turun, pertumbuhan deposito perbankan ikut menciut


Selasa, 01 Oktober 2019 / 22:11 WIB
Bunga acuan turun, pertumbuhan deposito perbankan ikut menciut
ILUSTRASI. Suasana transaksi nasabah di Bank BNI


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Juli hingga September Bank Indonesia telah memangkas tiga kali bunga acuannya total sebesar 75 bps menjadi 5,25%. Bunga acuan yang menciut ternyata bikin masyarakat mulai menarik depositonya di perbankan.

Dari catatan bank sentral pertumbuhan deposito pada Agustus 2019 tercatat sebesar 7,8% (yoy). Ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada Juli 2019 sebesar 8,5% (yoy).

Baca Juga: Pemain multifinance belum berniat terbitkan surat berharga komersil

Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) ANggoro EKo Cahyo mengamini kondisi tersebut. Ia menjelaskan melandainya pertumbuhan deposito terjadi adanya peralihan dana.

“Secara umum menurunnya deposito dikarenakan migrasi instrumen ke obligasi pemerintah dan korporasi yang memberikan imbal hasil lebih baik,” katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (1/10).

Bank berlogo angka 46 ini pun hingga Agustus 2019 baru mencatat pertumbuhan deposito sebesar 4,61% (yoy) menjadi Rp 198,78 triliun.

Meski demikian, Anggoro bilang perseroan tak khawatir dengan perlambatan deposito, sebab hal tersebut sesuai dengan strategi perseroan memupuk dana murah alias current account and saving account (CASA).

Per Agustus 2019 pula, rasio dana murah perseroan tercatat sebesar 63,38% dari total dana pihak ketiga senilai Rp 542,96 triliun. Hingga akhir tahun Anggoro menargetkan perseroan bisa mencapai rasio dana murah hingga 65% dari total DPK.

“Deposito kami memang tumbuh moderat dengan kecenderungan menurun karena strategi memperbesar CASA yang kami targetkan bisa mencapai 65%. Guna menekan biaya dana kami, dan NIM kami bisa meningkat 50%,” paparnya.

Baca Juga: Astra Life luncurkan Flexi Critical Illness di kanal digital ilovelife.co.id

Perlambatan serupa juga diakui Direktur Bisnis dan Jaringan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) Hery Gunardi. Ia bilang dibandingkan pada Agustus 2019 perseroan memang mengalami perlambatan deposito jika dibandingkan semester 1-2019.

“Meski kalau dilihat secara tahunan, per Agustus 2019 deposito kami masih tumbuh 3%-4% dibandingkan Agustus 2018,” katanya kepada Kontan.co.id.




TERBARU

[X]
×