Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan akan berimbas pada kenaikan pembiayaan dari perbankan. Namun, perusahaan pembiayaan masih menunggu momentum yang pas kapan akan menaikkan suku bunga pembiayaan ke nasabah.
Seperti PT Buana Finance Tbk yang tidak serta merta menaikkan suku bunga pembiayaan, karena harus melewati proses analisa dan pertimbangan yang matang. Maka dari itu, perusahaan pembiayaan ini belum berniat merombak portofolio pendanaan, untuk mengantispasi dampak kenaikan suku bunga acuan tersebut dan tetap mengandalkan pendanaan dari bank.
“Kami akan tetap mengoptimalkan pendanaan dari bank sesuai dengan penawaran bank, baik sebelum dan sesudah diberlakukan penyesuaian suku bungan acuan Bank Indonesia,” kata Direktur Keuangan Buana Finance Tedjo Endriyanto kepada Kontan.co.id, Jumat (6/7).
Namun, tetap membuka kemungkinan mencari pendanaan dari sumber lain seperti penerbitan obligasi dan surat utang jangka menengah (MTN). Tetapi Kemungkinan itu masih menimbang kondisi pasar dan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Tahun ini belum ada rencana penambahan dari pinjaman luar negeri atau obligasi, komitmen kami pendanaan dari bank dirasa masih cukup,” ujar Tedjo.
Saat ini porsi terbesar pendanaan masih bersumber dari perbankan, kemudian disusul pendanaan dari penerbitan obligasi dan MTN.
Di sisi lain, kenaikan suku bunga acuan ini juga belum berdampak pada peningkatan beban biaya dana atau cost of fund perusahaan. Sebab, Buana Finance telah menetapkan fasilitas kredit dengan bunga tetap kepada pihak perbankan dari tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News