kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bunga simpanan di perbankan makin harum


Selasa, 25 September 2018 / 08:13 WIB
Bunga simpanan di perbankan makin harum
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah BNI


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bunga simpanan di perbankan mulai mekar. Kenaikan bunga ini sudah terjadi di produk simpanan deposito mulai dari simpanan berjangka 1 bulan hingga di atas 12 bulan.

Dalam catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sejak Mei 2018 sampai Juli 2018 bunga simpanan berjangka 1 bulan sudah naik sebanyak 37 basis poin menjadi 5,96%. 

Sementara untuk bunga simpanan 3 bulan meningkat sebanyak 21 bps dari 5,8% pada bulan Mei 2018 menjadi 6,01% di bulan Juli 2018 lalu.

Simpanan berjangka 6 bulan baru naik 1 bps dalam periode Mei-Juli 2018 menjadi 6,19%. Setelah sempat turun ke level 6,1% pada bulan Juni 2018 dari posisi Mei 2018 yang ada di level 6,18%.

Adapun, untuk bunga simpanan 12 bulan ke atas, tercatat meningkat 5 bps menjadi 6,45%.

Tren kenaikan bunga simpanan ini dilakukan bank setelah Bank Indonesia mengerek bunga acuannya 7-day reverse repo rate sebanyak 125 basis poin dalam periode tersebut. 

Naik bertahap

Sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id, mengatakan peningkatan bunga dana terutama deposito memang akan lebih cepat penyesuaiannya dibandingkan kenaikan bunga kredit.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya yang sudah menaikkan suku bunga deposito secara rata-rata 50 bps hingga saat ini.

"Suku bunga counter deposito Bank BTN sampai dengan saat ini masih stabil. Apabila digabung special rate, rata-rata kenaikan 50 bps," tulis Direktur Resiko, Strategi dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso kepada Kontan.co.id, Senin (24/9).

Di tengah sentimen bunga acuan The Fed yang bakal naik, diikuti dengan kenaikan bunga acuan BI. BTN menyebut akan mengikuti kenaikan bunga di pasar.

Sementara terkait bunga kredit, Mahelan menyebut masing-masing perbankan cenderung akan menyesuaikan kondisi perusahaan termasuk kenaikan tingkat bunga dana serta sentimen pasar.

"Kalau bunga kredit pada dasarnya bank akan menyesuaikan, namun biasanya sekitar 3 bulan setelah ada penyesuaian dari bunga dana," tambahnya.

Serupa, Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyebut saat ini untuk suku bunga deposito Rupiah. BNI sudah menaikkan rata-rata bunga di kisaran 25 bps sampai 50 bps di masing-masing jenis deposito.

Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan menyebutkan sejak akhir tahun 2017 lalu, pihaknya sudah mengerek bunga deposito sebanyak empat kali.

"Sejak tahun lalu sudah empat kali ada kenaikan bertahap. Sejalan dengan kenaikan BI Rate," ungkapnya. Bila ditotal, setidaknya CIMB Niaga sudah naikkan bunga deposito sebesar 125 bps sejak akhir tahun lalu.

Lani berharap, Bank Indonesia tidak menaikkan tingkat bunga acuannya kembali dalam rapat dewan gubernur (RDG) mendatang. Alasannya, hal tersebut dipastikan akan berdampak pada naiknya tingkat bunga pinjaman.

Bank lain, yakni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mengungkapkan sampai dengan Agustus 2018 setidaknya perseroan sudah menaikkan bunga deposito sebanyak 25 bps untuk tenor tertinggi menjadi 6,5%.

"Agustus kemarin kenaikannya, posisinya berbarengan dengan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) rate dinaikkan," kata Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha. Sementara sejak awal tahun, bila di rata-rata Bank Jatim sudah naikkan bunga deposito sebanyak 75 bps.

Namun, walau tendensi bunga kredit juga beranjak naik. Ditambah adanya potensi kenaikan BI Rate dan FFR pekan ini tak membuat Bank Jatim berniat menaikkan tingkat bunga kredit.

"Saat ini belum ada (kenaikan kredit) karena persaingan ketat dan pertumbuhan kredit mau kami maksimalkan," tuturnya. Ferdian menambahkan, dalam menaikkan bunga kredit pihaknya lebih memilih untuk menunggu kondisi pasar, terutama bank kompetitor. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×