kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bursa bergairah, kinerja sekuritas 2010 justru melempem


Senin, 04 April 2011 / 15:31 WIB
Bursa bergairah, kinerja sekuritas 2010 justru melempem
ILUSTRASI. China's first domestically built aircraft carrier departs the port for its ninth sea trial in Dalian, Liaoning province, China November 14, 2019. Picture taken November 14, 2019. REUTERS/Stringer ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PART


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Meski bursa bergairah pada tahun 2010, tidak semua perusahaan sekuritas menikmati kenaikan untung. Laba beberapa sekuritas yang melantai di bursa Efek Indonesia (BEI) malah anjlok.

Salah satunya adalah PT Trimegah Securities Tbk (TRIM). Keuntungan bersih yang diterima Trimegah 2010 minus hingga 24,45% dari yang sebelumnya Rp 21,18 miliar menjadi Rp 16 miliar.

Maklum, tahun lalu Trimegah tidak mampu mendongkrak pendapatan. Pendapatan usaha sekuritas ini minus 8,94% dari Rp 188,51 miliar menjadi Rp 171,65 miliar. Sedangkan di pos beban usaha, justru terdapat kenaikan dari Rp 150,60 miliar menjadi Rp 152,66 miliar.

Kondisi yang sama juga dialami oleh PT Reliance Securities Tbk (RELI). Perusahaan yang didirikan pada tanggal 22 Februari 1993 dengan nama PT Istethmar Finas Securities itu harus puas labanya terpangkas 58,33% dari Rp 46,06 miliar menjadi Rp 19,19 miliar.

Hosea Nicky Hogan, Presiden Direktur Reliance berkilah, laba yang turun tersebut disebabkan oleh perubahan portfolio usaha. "Tahun lalu, kami memang konsen melebarkan usaha," ujarnya, Senin (4/4). Sayang ia enggan membeberkan rincian perubahan portfolio usaha Reliance.

Masih ada perang tarif brokerage

Namun, hal berbeda dialami oleh PT Panin Sekuritas Tbk (PANS). Anak usaha PT Bank Panin Tbk (PNBN) ini berhasil mencetak kenaikan laba sebesar 60,36% dari Rp 149,36 miliar menjadi Rp 239,52 miliar.

I Made Rugeh Ramia, Direktur PANS menjelaskan, keuntungan atas perdagangan efek melonjak hingga 362,13% dari Rp 28,52 miliar menjadi Rp 131,8 miliar. "Animo nasabah tahun lalu memang tinggi dalam bertransaksi. Tahun ini, yang sedang rame adalah repo saham GIAA," ujarnya.

Berusaha meningkatkan kinerja, perusahaan sekuritas masih akan banyak berharap dari fee transaksi brokerage. Reliance misalnya, berharap transaksi melalui jasa brokerage per hari akan lebih tinggi dari Rp 120 miliar per hari. "Tahun lalu rata-rata transaksinya itu, minimal tahun ini besarannya sama karena. Indeks tak bergerak liar," papar Nicky.

Menurut manajemen sekuritas, besaran fee brokerage saat ini masih menjadi andalan bagi sekuritas untuk menggaet nasabah. Reliance dan Panin Sekuritas mengutip fee brokerage di atas 0,2% untuk transaksi beli dan 0,3% untuk transaksi jual. "Sebenarnya perang tarif masih terasa, tapi kami tak mau jor-joran," jelas Nicky.

Sujadi Darmotinojo, Vice President Head of Retail Distribution Danareksa Sekuritas juga mengakui masih ada perang tarif brokerage dalam menggaet nasabah. "Tapi Danareksa tak peduli jika banyak sekuritas mematok fee terlalu rendah," ujarnya. Saat ini, fee transaksi beli yang dipatok sebesar 0,25% dan jual 0,35%. Dalam sehari, transaksi brokerage di sekuritas milik BUMN ini berkisar Rp 125 miliar hingga Rp 130 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×