Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon investor yang digadang-gadang akan membeli saham mayoritas PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance) masih belum menemukan titik terang.
Corporate Secretary SNP Finance Ongko Purba Dasuha mengatakan, salah satu calon investor yang berniat mendekap saham perseroan ialah HC Investment asal China. Namun, rencana pembelian ini ditunda lantaran masih menunggu beberapa hal.
Diantaranya, kata Ongko, calon investor baru akan masuk apabila sudah ada titik temu perdamaian dengan semua kreditur. Maklum saja, saat ini SNP Finance juga masih terbelit dengan proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang belum usai.
Dalam proses PKPU ini Sunprima punya tagihan senilai Rp 4,094 triliun. Rinciannya ada lima kreditur konkuren (tanpa jaminan) dengan tagihan Rp 338 juta, dan Rp 3,957 triliun untuk 354 kreditur separatis (pegang jaminan). Ditambah adanya tagihan bunga dan denda senilai Rp 17,020 miliar dari kreditur separatis.
"Selain itu, HC Investment ingin ada investor yang masuk sebagai pioneer. Mereka posisinya stand by, mau lihat ada investor lain yang masuk baik kecil atau besar nilainya tidak masalah. Dan maunya ikut bersama-sama investor lain, tidak mau sebagai investor tunggal," kata Ongko saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (1/8).
Sebelumnya, HC Invesment tertarik membeli saham SNP Finance sekitar 40%-50% dengan nominal US$ 70 juta-US$ 100 juta.
Namun, setelah rencana penundaan ini, Ongko bilang belum kembali disinggung tentang persentase dan nominalnya.
Pun demikian dengan calon investor pioneer baru itu, Ongko juga masih belum bisa menyebut lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News