kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

CIMB Niaga Auto Finance Optimistis Dapat Menekan Tingkat NPF di Bawah 1%


Selasa, 06 Agustus 2024 / 14:58 WIB
CIMB Niaga Auto Finance Optimistis Dapat Menekan Tingkat NPF di Bawah 1%
ILUSTRASI. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) optimistis dapat menutup tahun 2024 dengan tingkat Non Performing Financing (NPF) di bawah 1%./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/22/05/2023.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) optimistis dapat menutup tahun 2024 dengan tingkat Non Performing Financing (NPF) di bawah 1%. 

Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman, menjelaskan bahwa berbagai strategi akan diimplementasikan untuk menjaga kesehatan portofolio perusahaan guna mencapai target tersebut.

"Salah satu strateginya adalah pemutakhiran sistem scoring dalam menentukan dan memastikan kualitas nasabah yang disetujui memiliki tingkat risiko terkendali," ungkap Ristiawan kepada Kontan, Senin (5/8).

Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance Catat Piutang Pembiayaan Rp 9,60 Triliun di Semester I-2024

Ristiawan juga mengungkapkan bahwa hingga Juni 2024, posisi NPF CNAF berada di angka 1,42%. Angka ini membaik 0,05% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar 1,47%.

Dia menyebutkan bahwa terdapat sejumlah faktor yang dapat menyebabkan kenaikan NPF, salah satunya adalah kondisi makro ekonomi yang mengalami kontraksi, yang terlihat dari kenaikan inflasi dan BI Rate sehingga berdampak pada tertundanya pembayaran angsuran. 

Meskipun demikian, Ristiawan menegaskan bahwa NPF CNAF saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata industri multifinance yang sebesar 2,80% per Juni 2024.

Baca Juga: CNAF Catat Laba Bersih Sebesar Rp 193,78 Miliar pada Semester I-2024

Terkait beban bunga multifinance di tengah tren suku bunga yang masih tinggi, Ristiawan menyampaikan bahwa CNAF akan menjalankan berbagai inisiatif untuk memastikan bahwa kenaikan suku bunga pendanaan tidak berdampak negatif bagi masyarakat.

"Dalam mengelola pendanaan, perusahaan memiliki berbagai sumber pendanaan, baik dari perbankan maupun dari pasar modal. Untuk penentuan bunga pinjaman kepada masyarakat, CNAF tetap mengedepankan risk-based pricing atau pengelolaan dana yang sesuai dengan profil risiko nasabah," jelas Ristiawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×