kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

CIMB Niaga Mengincar Dua Proyek Pembiayaan Tol Rp 4 Triliun


Senin, 03 November 2008 / 15:04 WIB
CIMB Niaga Mengincar Dua Proyek Pembiayaan Tol Rp 4 Triliun


Reporter: Arthur Gideon | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank CIMB Niaga saat ini juga sedang menjajaki untuk masuk ke pembiayaan jalan tol. Ada dua proyek yang berlokasi di Jakarta saat ini sedang diincar mereka. Direktur Korporasi CIMB Niaga Catherine Hadiman menuturkan, tiap proyek tersebut nilainya kurang lebih Rp 2 triliun. Jadi untuk kedua proyek tersebut sebesar Rp 4 triliun.

Dalam proyek tersebut Bank CIMB Niaga mengincar posisi lead dalam sindikasi. Tapi sayangnya, dia belum mau mengungkapkan berapa dana yang disiapkan Bank CIMB Niaga untuk proyek tersebut. 

Selain itu, meski kondisi perekonomian makro saat ini masih belum stabil, namun PT Bank Niaga Tbk mengaku tidak terlalu khawatir akan pengucuran kredit ke unit korporasi. Pasalnya, manajemen CIMB Niaga sudah melakukan seleksi debitur yang ketat sejak dulu.

Misalnya saja kredit yang mereka kucurkan untuk para pengusaha kelapa sawit. Catherine juga bilang, pada saat pertama kali mengucurkan kredit kepada pengusaha kelapa sawit, Bank CIMB Niaga benar-benar memilih para pengusaha yang sudah berpengalaman di bidangnya.

Ia kemudian bercerita, pada saat mengucurkan kredit ke pengusaha korporasi, CIMB Niaga lebih memilih para pengusaha yang umur tanamannya sudah masuk usia matang. Dengan demikian, pada saat harga Crude Palm Oil (CPO) tinggi beberapa bulan lalu, debitur mereka sudah memperoleh untung tinggi. Sebaliknya, pada saat harga CPO turun seperti saat ini, para pengusaha tersebut sudah mempunyai simpanan cash flow. "Debitur kami saat ini juga menahan ekspansi bisnis mereka," tutur Catherine. Oleh sebab itu, Bank CIMB Niaga percaya bahwa ke depannya debitur-debitur tersebut tetap bisa mengembalikan pinjamannya.

Sedangkan untuk kredit ke power plan, menurut Catherine sejauh ini Bank CIMB Niaga mengucurkan ke proyek-proyek kelas menengah. "Kami belum masuk dalam program milik Pemerintah yang 10 ribu megawat," tuturnya. Proyek-proyek yang ditangani oleh bank CIMB Niaga sampai saat ini juga belum ada yang menunjukkan potensi macet.

Memang untuk beberapa komitmen kredit ada yang dalam bentuk dolar. Saat ini Bank CIMB Niaga sedang mengomunikasikan kepada para debiturnya untuk mengonversi sebagian komitmennya ke dalam rupiah. Hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi bila ke depannya rupiah terus melemah.

Hingga akhir tahun nanti, Bank CIMB Niaga akan mencoba mengerem laju penyaluran kredit mereka ke sektor korporasi. Kemungkinan besar, mereka hanya akan memberikan kredit kepada debitur lama mereka alias yang sudah jelas track recordnya. Di tahun ini, target Bank CIMB Niaga dapat menyalurkan kredit ke sektor korporasi sebesar Rp 2 triliun sudah terpenuhi, oleh sebab itu mereka akan menahannya di level tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×