Reporter: Barratut Taqiyyah, Adi Wikanto | Editor: Edy Can
BANGKOK. Bank CIMB Niaga semakin serius menekuni bisnis multifinance. Setelah memiliki dua anak usaha multifinance, bank yang mayoritas sahamnya milik investor Malaysia ini akan mendirikan satu perusahaan pembiayaan lagi. Namanya, CIMB Niaga Moto Finance (CNMF), yang bakal terbentuk maksimal Juni 2011 ini.
Sesuai namanya, CNMF ini akan fokus di pembiayaan sepeda motor. Hal ini tak terlepas dari potensi bisnis pembiayaan kendaraan roda dua yang selalu meningkat dari tahun ke tahun karena permintaan yang terus mengebut. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat, penjualan kendaraan roda dua sepanjang tahun 2010 mencapai sekitar 7,36 juta unit, tumbuh 25,8% dibandingkan tahun 2009.
Tahun ini, pelaku industri meramalkan penjualan sepeda motor bakal mencapai 8 juta unit lebih. Tentu saja, ini adalah berkah bagi perusahaan pembiayaan, karena umumnya pembelian sepeda motor selalu menggunakan kredit. "Ini akan membantu penyaluran kredit konsumen di Bank CIMB Niaga," kata Presiden Direktur CIMB Niaga, Arwin Rasyid saat media briefing di Bangkok, Thailand, Kamis (11/3).
Demi merealisasikan rencana ini, CIMB Niaga akan mengakuisisi perusahaan multifinance. Saat ini ia sudah memilih beberapa perusahaan yang akan dibeli. Bahkan, sudah melakukan due diligence dengan sejumlah multifinance. "Tapi, sampai sekarang belum menemukan harga yang cocok," terang Arwin.
Namun Arwin optimistis, proses akuisisi itu bisa rampung pada semester pertama 2011 ini. Hal ini karena CIMB Niaga ingin perusahaan itu segera beroperasi mulai awal semester II 2011, "Kalaupun tidak ada akuisisi, kami akan membentuk divisi khusus roda dua," tandas Arwin.
Saat ini CIMB Niaga sudah mempunyai dua anak usaha multifinance yang hanya membiayai kendaraan roda empat. Mereka adalah PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) dan PT Kencana Internusa (Kita) Finance. Tahun lalu, CNAF mencatat pertumbuhan aset 166,62% dibandingkan tahun 2009 menjadi Rp 724,54 miliar. Sementara aset Kita Finance naik 66,03% menjadi Rp 614,35 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News